Peringatan ke 96 Hari Ibu, di Berau Bukan Sekadar Momentum Tahunan

oleh -138 views
Staf Ahli Setkab Berau Warji memotong puncak rasul pada peringatan ke 96 Hari ibu . foto dok DPPKB3A

TANJUNG REDEB,DIMENSINEWS- Puncak Peringatan Hari Ibu ke-96 di Kabupaten Berau yang digelar di Balai Mufakat, Kamis (19/12/2024), bukanlah momentum tahunan dan seremonial belaka. Melainkan sebuah releksi atas perjuangan perempuan di Kabupaten Berau dan di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Staf Ahli Setkab Berau Warji, yang mewakili Bupati Berau dalam memberikan sambutan. Dia juga menyoroti pentingnya peran perempuan dalam kemajuan daerah dan bangsa.
“Hari Ibu adalah momen untuk mendorong perempuan Indonesia agar lebih berdaya, setara, dan memiliki peran penting di semua sektor kehidupan,” ungkap Warji undangan Sultan Sambaliung Datu Amir Raja Muda Perkasa beserta permaisuri, Kerabat Kesultanan Gunung Tabur Adji Sumarly Saputera beserta istri, Haslinda Gamalis Ketua tim pengerak PKK.
Di acara yang digelar DPPKB3A (Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak) itu, Warji juga menyebut, peringatan hari ini sebuah refleksi atas perjuangan perempuan Indonesia yang dimulai sejak Kongres Perempuan Indonesia Pertama di Yogyakarta pada 1928.
Dirinya mengapresiasi kontribusi signifikan perempuan di Berau yang telah menunjukkan eksistensinya di berbagai sektor, mulai dari pemerintahan, politik, perdagangan, hingga bidang pertahanan dan keamanan.v
“Perempuan Berau telah berada di garda terdepan dalam pembangunan daerah, dan pencapaian ini menunjukkan bahwa perempuan semakin diakui dan mampu mengambil peran strategis,” lanjutnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah daerah melalui berbagai program unggulan terus berupaya mendukung pemberdayaan perempuan. Di antaranya adalah Pengarusutamaan Gender (PUG), Kampung Ramah Perempuan dan Anak (KRPA), serta pembentukan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA).
“Kami juga mendorong pemberdayaan perempuan melalui kelompok pengrajin dan UMKM, guna meningkatkan kesejahteraan keluarga,” tambah Warji.
Lebih lanjut, Warji menekankan peran ibu sebagai pendidik pertama bagi anak-anaknya. Menurutnya, perempuan memiliki kemampuan luar biasa dalam menjalankan berbagai peran sekaligus.
“Peran ibu sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya sangat penting dalam membentuk generasi cerdas dan berkualitas,” ujarnya.
Warji juga mengajak masyarakat untuk tidak cepat berpuas diri dengan kemajuan yang telah dicapai. Ia menyoroti masalah kesehatan, khususnya stunting dan gizi buruk, sebagai tantangan yang harus ditangani bersama.
“Kita harus bekerja keras untuk mengatasi masalah-masalah ini agar anak-anak kita tumbuh dengan sehat dan cerdas,” tandasnya.(hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.