Pasar Ramadan Masjid Agung Baitul Hikmah Siap Suguhi Takjil

oleh -169 views
Pasar ramadan, tahun ini akan kembali menawarkan takjil kepada masyarakat. foto dok helda mildiana dimensinews.id

TANJUNG REDEB,DIMENSINEWS- Salah satu kekhasan bulan puasa di Indonesia termasuk di Kabupaten Berau adalah munculnya pasar Ramadan. Kehadiran pasar menjadi momen menarik untuk berburu takjil dan juga kuliner yang umumnya hanya ada pada bulan yang yang tinggal beberapa hari ini.
Pasar Ramadan di ibukota Tanjung Redeb, seperti biasa dipusatakan di Masjid Agung Baitul Hikmah, ada beragam makanan gurih dan nikmat yang bisa ditemukan temukan di pasar Ramadan. Mulai dari makanan manis, kue basah, kue talam kakaraban, amparan tatak, hulahula, sari pengantin, kolak, es cendol, lumpia, hingga makanan berat bubur paddas khas Berau.
Pedagang dan pembeli berbaur dalam pasar ramadan yang penuh kehangatan, mencari takjil dan hidangan lezat untuk berbuka.
Tahun ini, pasar Ramadan telah dipersiapkan pengurus Masjid Agung Baitul Hikmah, seperti yang diungkapkan Kafrawi, Selasa (18/2/2025) bahwa minat pedagang kuliner untuk berjualan tetap tinggi seperti tahun sebelumnya.
Sejak sebulan sebelum pasar resmi dibuka, para pedagang sudah berbondong-bondong mendaftarkan diri untuk mendapatkan lapak tenda di area halaman masjid agung.
“Kami melihat antusiasme yang luar biasa dari para pedagang. Hingga pertengahan Februari, sebanyak 127 pedagang sudah mendaftar, termasuk 61 pedagang kaki lima yang menggunakan rombong atau kendaraan sendiri,” ujarnya,.
Kafrawi juga mengakui , kalau tahun ini ada beberapa tenda yang rusak. Jumlah tenda tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Jika sebelumnya terdapat 16 tenda tunggal, 42 tenda gabungan, serta tambahan 5 tenda dari Baznas Berau, tahun ini hanya tersedia 14 tenda tunggal dan 21 tenda gabungan.
Untuk tenda promosi seperti showroom kendaraan dan partisipasi perbankan yang biasanya turut meramaikan pasar Ramadan, hingga saat ini masih dalam proses, meski demikian Kafrawi tetap yakin pasar akan tetap semarak.
Kafrawi sempat menyentil mengenai revitalisasi tepian untuk UMKM yang sedang dilakukan pemerintah. Langkah ini bertujuan memberikan tempat yang lebih representatif bagi pelaku usaha kecil, sehingga masih menjadi pertimbangan khusus bagi pengelola untuk mengusulkan penambahan tenda.
“Tempat bagi UMKM sekarang lebih bagus dan nyaman, tapi kami berharap ini tidak mengurangi jumlah pengunjung yang datang ke pasar Ramadan, ” kata Kafrawi.
Pengelola masjid tetap memberikan kemudahan bagi pedagang yang ingin berpartisipasi, di pasar Ramadan, dan meski pendaftaran tenda telah ditutup, tetapi bagi mereka yang ingin mendirikan tenda sendiri masih diperbolehkan dengan tarif yang lebih terjangkau dibandingkan sewa tenda.
Adapun tarif yang dikenal untuk PKL Rp 400 ribu, tenda tunggal Rp 2,2 juta, dan tenda gabungan Rp 1 juta per meja untuk dua orang. Tarif ini berlaku selama bulan Ramadan dan mencakup biaya operasional masjid.
Pengelola masjid selain menyediakan tempat berjualan di halaman masjid sejak lima tahun lalu memberikan perlindungan kepada para pedagang dengan fasilitas BPJS Ketenagakerjaan. langkah ini telah diambil untuk memastikan kenyamanan dan keamanan para pedagang selama berdagang di pasar Ramadan.
“Ini bentuk perhatian kami kepada pedagang. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan selama berjualan, mereka sudah terlindungi,” pungkasnya. (hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.