Museum Gunung Tabur Dikenalkan Lewat Lomba Kreativitas Anak PAUD

oleh -204 views
Museum Gunung Tabur Dikenalkan Lewat Lomba Kreativitas Anak PAUD. foto Toni Arman dimensinews.id

TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS —Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau kembali menggelar kegiatan edukatif bertajuk Lomba Kreativitas Anak PAUD di kawasan Museum Gunung Tabur,Selasa (6/4/2025). Acara ini dihadiri oleh Kepala Disbudpar Ilyas Natsir, Camat Gunung Tabur Lutfy Hidayat, perwakilan Kesultanan Gunung Tabur Adji Sumarly Saputera, serta Ketua Pusat Kegiatan Gugus (PKG) Gunung Tabur, Hafiatul Bahri.

Camat Gunung Tabur, Lutfy Hidayat, mengapresiasi penuh inisiatif Disbudpar yang telah memberi ruang bagi anak-anak mengekspresikan kreativitas sekaligus mengenalkan nilai sejarah dan budaya.

“Kami mendukung penuh kegiatan ini. Jika ke depan ada hal-hal teknis yang perlu dikomunikasikan, kami siap fasilitasi,” ucapnya.

Sementara itu, Hafiatul Bahri menyampaikan bahwa peserta lomba mewarnai yang digelar hari ini berasal dari 26 lembaga PAUD se-Kecamatan Gunung Tabur, dengan jumlah peserta mencapai 200 anak. Besok, lomba akan berlanjut dengan kategori menari yang diikuti sekitar 10 kelompok.
toni
“Kami berterima kasih kepada Disbudpar yang konsisten mengadakan lomba mewarnai dan menari tiap tahun. Kegiatan ini sangat membantu pengembangan kreativitas anak usia dini,” kata Hafiatul.

Kepala Disbudpar Berau Ilyas Natsir menjelaskan bahwa kegiatan serupa akan terus digelar sebagai bagian dari promosi budaya sekaligus memperkenalkan Museum Gunung Tabur kepada masyarakat luas.foto Toni Arman

Dalam sambutannya, Kepala Disbudpar Berau Ilyas Natsir menjelaskan bahwa kegiatan serupa akan terus digelar sebagai bagian dari promosi budaya sekaligus memperkenalkan Museum Gunung Tabur kepada masyarakat luas.

“Museum ini harus ramai dikunjungi. Salah satu caranya adalah menggelar event yang mendekatkan anak-anak dan orang tua pada situs sejarah,” ungkapnya.

Ia menambahkan, selain lomba mewarnai dan menari, seharusnya juga digelar lomba baca puisi dan bercerita. Namun karena efisiensi anggaran, kegiatan tahun ini masih terbatas.

“Ke depan, kami ingin melibatkan siswa SD, SMP, dan SMA agar lebih banyak lagi masyarakat mengenal sejarah dan perjuangan masa lalu,” imbuhnya.

Ilyas menekankan pentingnya masyarakat mengetahui isi museum, seperti singgasana kerajaan, peralatan tradisional, dan teknologi sederhana masa lampau, termasuk alat penyaring air keruh menjadi jernih.(ton/eff)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.