Pentingnya Mess Pelajar di Tanjung Redeb

oleh -14 views
Ilustrasi mess pelajar

TANJUNG REDEB,DIMENSINEWS- Dibalik semangat masyarakat kampung untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, terselip satu tantangan besar yang kerap menjadi penghalang, tempat tinggal sementara di ibu kota Kabupaten Berau.

Bagi sebagian besar warga dari wilayah pesisir dan pedalaman, datang ke Tanjung Redeb bukanlah perkara mudah.

Jarak jauh, biaya perjalanan, hingga kesulitan mencari tempat bermalam menjadi beban tersendiri, terutama saat mereka harus mengurus keperluan penting atau menyekolahkan anak-anak mereka.

Melihat fenomena ini, Anggota Komisi II DPRD Berau, Sutami, menyuarakan pentingnya keberadaan mess atau rumah singgah dan asrama pelajar yang representatif di wilayah perkotaan Tanjung Redeb.

Ia menilai, fasilitas tersebut dapat menjadi solusi nyata bagi masyarakat yang datang dari pelosok kampung ke pusat pemerintahan dan pendidikan.

“Banyak warga dari kampung yang harus ke kota untuk berbagai urusan, termasuk pendidikan. Tapi mereka kesulitan mencari tempat tinggal sementara karena biaya sewa penginapan tidak murah,” ujar Sutami.

Menurutnya, meski beberapa kampung telah memiliki rumah singgah di kota, namun fasilitas itu belum berjalan maksimal dan daya tampungnya pun terbatas.
Padahal, kebutuhan akan tempat tinggal sementara terus meningkat, seiring dengan tingginya antusiasme warga untuk bersekolah, terutama sejak diberlakukannya program pendidikan gratis.

Sutami menyoroti fakta bahwa keinginan pelajar dari kampung untuk bersekolah atau melanjutkan kuliah di kota kian tinggi.

Namun, banyak dari mereka harus mengubur mimpi karena tidak mampu membayar sewa kos atau rumah kontrakan yang harganya terus naik setiap tahun.

“Dengan adanya asrama pelajar, para siswa tidak perlu lagi menyewa kos. Ini akan sangat membantu mereka, terutama dari segi ekonomi,” jelas politisi Partai Gerindra ini.

Ia juga membuka opsi jika pembangunan mess atau asrama memang perlu ditarik biaya, maka skema subsidi bisa menjadi jalan tengah.

“Kalau pun berbayar, bisa dipikirkan subsidi sekitar 50 persen. Yang penting kebutuhan masyarakat terpenuhi,” tambahnya.

Lebih dari sekadar infrastruktur, usulan ini menjadi cerminan harapan masyarakat kampung untuk mendapat akses yang lebih adil terhadap pendidikan dan pelayanan pemerintahan.

Sutami berharap, aspirasi ini bisa segera direspons oleh Pemerintah Kabupaten Berau.

“Kami di legislatif siap mendukung. Harapan kami, keluhan masyarakat ini bisa didengar dan segera dirancang dalam bentuk kebijakan serta pembangunan nyata,” pungkasnya.

(adv/dprd25/si)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.