Skor PPH Minim, Dinas Pangan Gencar Sosialisasi B2SA

oleh -605 views
Kepala Dinas Pangan Kabupaten Berau, Rahmadi Pasarakan (kanan). (Ria/Dimensinews)

TANJUNG REDEB.DIMENSINEWS – 

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kabupaten Berau yang masih minim, menjadi salah satu target capaian oleh Dinas Pangan Berau. Bahkan, sosialisasi standar makanan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) terus digencarkan.

Dari data yang ada Skor PPH Kabupaten Berau Tahun 2021 adalah 84,0 dan di tahun 2022 naik menjadi 89,5. Kenaikan skor PPH pada tahun 2022 adalah sebesar 5,5 dibandingkan tahun sebelumnya. Dimana skor PPH tersebut masih menunjukkan konsumsi umbi- umbian, buah/biji berminyak, kacang-kacangan dan gula, sayuran serta buah masih di bawah skor maksimal.

“Perilaku pola konsumsi pangan seseorang sangat mempengaruhi keadaan gizinya. Kenyataan sampai saat ini, pola konsumsi pangan masyarakat masih perlu memperhatikan kaidah gizi seimbang,” jelas Kepala Dinas Pangan Berau Rahmadi Pasarakan, ditemui Selasa (11/7/2023). 

Dikatakannya, kualitas pola konsumsi masyarakat Kabupaten Berau masih perlu lebih memperhatikan standar B2SA, sehingga dapat sesuai dengan kebutuhan tubuh terhadap berbagai jenis makanan. Untuk mengatasi masalah tersebut, upaya penganekaragaman pangan menjadi sangat penting dan masih perlu untuk terus disosialisasikan. 

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah adalah melakukan percepatan penganekaragaman pangan ke arah konsumsi pangan lokal selain beras. Permasalahan yang dihadapi selama ini, penganekaragaman pangan ke arah konsumsi pangan selain beras tidaklah mudah, mengingat semakin menurunnya konsumsi pangan non beras seperti umbi-umbian dan serealia lainnya. 

Sementara penurunan konsumsi beras justru akan meningkatkan konsumsi terigu (roti, mie instant dan olahan berbahan dasar terigu lainnya) yang merupakan komoditi impor. Rendahnya konsumsi pangan lokal di satu sisi akan mengancam ketahanan pangan daerah jika terjadi hal-hal yang menghambat proses distribusi pangan seperti (pandemi, bencana alam, cuaca dan sebagainya). 

“Di sisi lain, tidak semua daerah di Kabupaten Berau berpotensi untuk ditanami padi, sementara daerah yang potensi padi semakin lama lahannya semakin terbatas (terjadi alih fungsi lahan),” tambahnya.

Perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya keseimbangan gizi bagi tubuh manusia untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif dengan menerapkan konsumsi pangan B2SA. Peningkatan kreatifitas dalam mengembangkan dan menciptakan menu yang memenuhi kaidah B2SA, serta mengolah berbagai kudapan/snack yang sehat dan lezat, dengan menggunakan bahan dasar selain beras dan terigu sebagai sumber karbohidrat alternatif. (Adv/Ria)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.