Harjad ke-20, Sambaliung Berkembang dan Jadi Sentra Kuliner

oleh -805 views
Pemotongan puncak rasul dalam Harjad Sambaliung ke-20. (foto Sutiran/Arsip Berau)

KELURAHAN Sambaliung dari tahun ke tahun terus mengalami perkembangan. Bahkan, kemajuan terlihat jelas dengan adanya sentra kuliner di sepanjang tepian Sambaliung, yang saat ini juga menjadi salah satu wisata dalam kota yang digemari masyarakat.

Sarana pendukung wisata juga terus dipersiapkan, agar pengunjung yang datang merasa nyaman. Booth penjual makanan minuman yang merupakan bantuan pihak ketiga, hingga tempat sampah, toilet dan saluran sanitasi, tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Di hari jadi ke 20 tahun ini, gelaran acara perayaan juga sudah disiapkan secara matang. Lomba perahu panjang antar RT, lomba karaoke pria dan wanita, balap ketinting, lomba sepak bola, dan lomba foto, diagendakan selama seminggu kedepan, mulai hari ini Senin (13/6/2022) hingga Sabtu (18/6/2022). Selain itu, dalam perayaan tersebut juga dilaunching landmark baru pedagang kaki lima (PKL) Basuli, sebagai ikon wisata baru.

Seperti yang diungkapkan Bupati Berau, Sri Juniarsih, dari rangkaian acara hari jadi inilah diharapkan bukan hanya akan menjadi wahana hiburan dan seremoni saja. Namun lebih dari itu peringatan harus dimaknai untuk merawat kebudayaan Sambaliung, agar bisa dinikmati generasi-generasi selanjutnya.

“Ini jadi momentum memperkuat kekompakan, dan meningkatkan perekonomian masyarakat pasca pandemi COVID-19. Apalagi kawasan tepian Sambaliung ini sangat potensial sebagai kawasan wisata, bukan hanya wisata sejarah kesultanan tapi juga wisata kuliner,” ungkap Sri Juniarsih.

Lomba perahu panjang dalam rangka Harjad Sambaliung ke-20. (foto Sutiran/Arsip Berau)

Daya tarik lain yang menjadi nilai jual wisata tepian ini adalah suasana convy menghadap ke sungai, dengan semilir angin sepoi-sepoi membuat pengunjung nyaman bersantai. Beberapa wahana permainan anak seperti ayunan dan spot foto menarik, menjadi titik favorit keluarga yang datang membawa buah hatinya.

Landmark baru yang telah diresmikan juga diharapkan memberi identitas komersil, terlebih dengan ciri khas sesuai kebudayaan Berau. Ikon PKL Basuli diambil dari bahasa Banua yang artinya bertunas, dimana harapannya PKL yang ada di sepanjang tepian Sambaliung ini jadi tunas yang tumbuh berkembang, semakin besar sehingga makin banyak keanekaragaman kuliner di Berau yang bisa dirasakan wisatawan. Selain itu, Basuli juga singkatan dari berbasis wisata kuliner.

“Untuk itu, saya mendorong peran semua pihak seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kesultanan, Pokdarwis, pelaku wisata, UMKM dan masyarakat, untuk memajukan dan mempromosikannya agar semakin dikenal dan diminati masyarakat secara luas,” tutupnya. (RIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.