Pendidikan dan Kesehatan Jadi Capaian Kinerja Tahun Anggaran 2022

oleh -631 views
Bupati Berau Sri Juniarsih paparkan capaian kinerja di tahun anggaran 2022, dalam paripurna penyampaian LKPJ 2022. (Ist)

TANJUNG REDEB.DIMENSINEWS – 

Selama tahun anggaran 2022, Pemkab Berau juga berhasil meraih capaian kinerja yang luar biasa. Salah satunya yakni sektor pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan. Hal ini diungkapkan Bupati Berau Sri Juniarsih, saat penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), kepada DPRD Berau, Selasa (21/3/2023).

Untuk urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar, berkaitan pendidikan dan kesehatan antara lain, program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, angka partisipasi kasar dengan pencapaian kinerja APK tertinggi pada jenjang SD 103,87 persen, dan jenjang SMP 89,43 persen. Realisasi ini diperoleh dari data jumlah siswa pada jenjang SD/MI/SDLB/Paket A sebanyak 34.761 siswa dibanding jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun sebanyak 33.465 jiwa.

“APK jenjang SMP realisasi cukup baik meskipun belum mencapai 100 persen. Realisasi didapat dari data jumlah siswa pada jenjang SMP/MTS/SDLB/Paket B sebanyak 13.842 siswa, dibandingkan dengan jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun sebanyak 15.478 jiwa,” ungkap Sri Juniarsih.

Untuk angka partisipasi murni, capaian kinerja APM tertinggi pada jenjang SD sebesar 96,28 persen, dan jenjang SMP sebesar 76,95 persen.  Angka ini didapat dari jumlah siswa usia 7-12 tahun pada jenjang SD sederajat sebanyak 32.221 siswa dibanding jumlah penduduk 33.465 jiwa. Sedangkan untuk jenjang SMP dari 11.911 siswa dibandingkan jumlah penduduk usia 13-15 tahun sebanyak 15.478 jiwa.

“Untuk program pendidikan usia dini (PAUD), pada tahun 2022 APK PAUD menargetkan 88,06 persen dengan realisasi capaian 88,51 persen. Dimana kenaikan signifikan ini diperoleh dari data jumlah siswa jenjang TK/RA/KB/TPA/SPS sebanyak 9.595 siswa dibandingkan jumlah penduduk kelompok usia 5-6 tahun sebanyak 10.840 jiwa,” tambahnya.

Realisasi yang belum maksimal ini karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya dari usia dini. Juga masih adanya kebijakan pemerintah bahwa prasyarat untuk masuk SD sederajat, tidak wajib lulus PAUD. Ketiga, faktor kondisi ekonomi sebagian masyarakat yang masih dikategorikan miskin atau rentan miskin. Faktor lainnya yakni masih adanya PAUD yang belum memiliki atau mengurus ijin operasional sehingga tidak terdaftar pada sistem dinas pendidikan Berau, dan mayoritas PAUD masih didominasi oleh swasta.

Pembangunan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, demi terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. 

“Hasil yang diperoleh dalam pembangunan kesehatan antara lain, angka kematian ibu sebesar 63,4 per 100.000 kelahiran hidup (16 kasus kematian ibu) lebih rendah atau lebih baik daripada target kematian ibu 77,5 per 100.000 kelahiran. Data ini dari seluruh kecamatan di Kabupaten Berau,” beber Bupati Sri Juniarsih.

Tak hanya itu, angka kematian bayi di tahun 2022 terdapat 134 bayi meninggal dari data seluruh kecamatan di Kabupaten Berau. Pada tahun 2022, status gizi buruk pada balita sebesar 0,41 persen yaitu sebanyak 5 balita gizi buruk. Terakhir, usia harapan hidup sebesar 73,47 tahun dimana ini lebih baik dari 2021 sebesar 73,44 tahun. (ADV/Ria)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.