Intensifikasi Pengawasan Pangan dan Pengujian Takjil Ramadhan

oleh -805 views
Tim intensifikasi pangan dan Pengujian Takjil Ramadhan. (Dok)

TANJUNG REDEB.DIMENSINEWS-

Untuk melindungi masyarakat dari peredaran produk pangan olahan yang tidak memenuhi ketentuan , khususnya Ramadhan dan Idul Fitri, Dinas Kesehatan Kabupaten Berau bersama Diskoperindag, DPMPTSP, Satpol PP, Puskesmas, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melaksanakan Intensifikasi Pengawasan Pangan dan Pengujian Takjil Ramadhan, Senin (10/4/2023).

Menurut keterangan Suhartini, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, dilaksanakannya intensifikasi pengawasan pangan ini, untuk mengantisipasi potensi bahaya produk pangan. Ini merupakan antisipasi untuk masyarakat di hari-hari biasa dan menjelang hari besar seperti Idul Fitri. “Ini termasuk komitmen Dinas Kesehatan untuk mengawal keamanan pangan,” katanya.

Hal itu juga dilakukan guna mencegah sekaligus menjaga dan memastikan keamanan terhadap bahan-bahan yang digunakan untuk membuat aneka panganan yang dijual pedagang.

Pembelian Sampel Takjil Ramadhan di Pasar Sanggam Adji Dilayas. (Helda/Dimensinews)

Sedangkan Abdul Haris Rauf, Pengawas Farmasi dan Makanan BPOM Samarinda menjelaskan bahwa, intensifikasi pengawasan difokuskan pada pangan olahan terkemas TMK, yaitu pangan olahan Tanpa Izin Edar (TIE) ilegal, kedaluwarsa, dan rusak di sarana peredaran, seperti importir, distributor, ritel, pasar tradisional, pembuat, penjual parsel, dan gudang e-commerce.

BPOM juga mengawasi dan menguji pangan jajanan berbuka puasa yang berpotensi mengandung bahan yang dilarang digunakan pada pangan di pusat-pusat penjualan takjil dengan melakukan sampling dan pengujian cepat.

Bahan yang dilarang digunakan pada pangan yang dimaksud adalah Formalin, Boraks, dan pewarna yang dilarang untuk pangan (Rhodamin B dan Methanyl Yellow).

BPOM membeli takjil di bazar Ramadhan Masjid Agung Baitul Hikmah. (Helda Mildiana/dimensinews)

Abdul Haris Rauf bersama rekanya Sirojuddin Latif, Rahmatika Apriyani dan Meliani Dwi Lestari, yang mana mereka ini mulai pagi hingga sore menguji makanan da minuman. Mereka ini tergabung dalam tim gabungan, turun dibagi menjadi 2, ada yang ke pasar Adji Dilayas, Pasar Teluk Bayur, beberapa swalayan seperti Nano Mat, Jembert Mart, Nuril Jaya, Cinta Damai.

Untuk pangan olahan seperti takjil, tim mengambil contoh dengan cara membeli di pinggir jalan Jenderal Sudirman, Milono, pasar Adji Dilayas, Pasar Teluk Bayur hingga sore hari di Bazar Ramadan halaman Masjid Agung Baitul Hikmah.

Pengujian dilaksaakan di depan masjid, dengan 28 contoh takjil yang dibeli BPOM dari bazar Ramadhan Masjid Baitul Hikmah dan jajanan di pinggiran jalan. Hingga tadi malam, hasil yang di uji, tidak ada satupun makanan makanan kering dan takjil yang mengandung borak, formalin, pewarna yang dilarang untuk pangan. (hel/adv/kes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.