RDP TPA Bujangga, Komisi II Beri Beberapa Rekomendasi 

oleh -675 views
Komisi II DPRD Berau lakukan RDP dengan DLHK dan Serikat Warga Terdampak TPA Bujangga. (Ria/Dimensinews)

TANJUNG REDEB.DIMENSINEWS – 

Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bujangga yang memberikan efek langsung ke masyarakat, membuat warga mengadu ke DPRD Berau. Bertempat di ruang rapat gabungan, Komisi II DPRD Berau menerima perwakilan masyarakat terdampak TPA Bujangga, untuk duduk bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK).

Dari hasil rapat dengar pendapat (RDP) itu, ada beberapa rekomendasi yang akan disampaikan oleh Komisi II DPRD ke pimpinan, untuk selanjutnya diteruskan ke Bupati Berau, agar bisa segera ditindaklanjuti.

“Beberapa rekomendasi yang diberikan yakni agar Bupati Berau segera mendorong dinas untuk bisa berkolaborasi dengan swasta. Kemudian di pembahasan anggaran ABT, wajib ada dana yang dikucurkan untuk DLHK terkait dengan perawatan alat berat. Rekom ketiga yakni pengerjaan kolam Lindi, dan terpenting meminta kepala daerah segera memindahkan lokasi TPA,” jelas Wakil Ketua Komisi II DPRD Berau, Wendy Lie Jaya, ditemui usai memimpin RDP, Senin (24/7/2023).

Diterangkan Wendy, permasalahan TPA Bujangga ini menjadi sangat urgent, lantaran efeknya yang sudah dirasakan masyarakat mulai dari masalah bau sampah, hingga air yang tercemar lantaran rembesan dari kolam Lindi, dan menyebabkan gangguan kesehatan.

Beberapa rekom yang diberikan oleh DPRD pun disambut baik oleh DLHK Berau. Bahkan, Kepala DLHK Berau, Mustakim menyebut jika selama ini pihaknya berusaha semaksimal mungkin untuk mengelola sampah di TPA Bujangga. Namun karena keterbatasan membuat pekerjaan itu kurang maksimal. Dimana saat ini hanya ada 1 Dozer yang berfungsi di TPA yaitu Dozer pengadaan tahun 2022.

“Beberapa alat berat rusak. Anggaran untuk perawatan atau perbaikan tidak mencukupi. Karena dari total support anggaran yang ada yakni Rp 750 juta, tidak bisa mengcover perbaikan alat berat tersebut. Apalagi untuk 1 alat berat seperti Dozer membutuhkan sekitar Rp 300 juta untuk dapat hidup,” jelas Mustakim. (ADV/Ria)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.