Sosialisasi PMT Berbahan Pangan Lokal untuk Tekan Angka Stunting

oleh -1,195 views
Dinkes Berau gelar sosialisasi PMT berbasis bahan pangan lokal. (Ria/Dimensinews)

TANJUNG REDEB.DIMENSINEWS – 

Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau memberikan sosialisasi pemberian makanan tambahan (PMT) berbahan pangan lokal untuk balita dan ibu hamil, kepada puskesmas dan kader posyandu se-Kabupaten Berau. Sosialisasi ini sebagai salah satu upaya penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Berau.

Dalam laporannya, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Berau, Suhartini menjelaskan jika di tahun 2023 ini angka prevalensi stunting ditarget 17,5 persen. Sedangkan untuk target nasional adalah 14 persen.

“Sampai Agustus 2023 ini, data yang diinput dari hasil penimbangan dan pengukuran yang dilaksanakan di 274 posyandu di Berau, ternyata jumlah balita sebanyak 22 ribu lebih. Tapi yang datang ke posyandu di bulan Agustus hanya 7 ribu lebih atau 31,8%. Dan untuk balita stunting tercatat sebanyak 1540 balita. Ini memerlukan perhatian khusus,” terangnya.

Dibuka oleh Bupati Berau Sri Juniarsih yang diwakili Staf Ahli Bidang Politik Hukum Keamanan dan Kesejahteraan Setkab Berau, Warji, dan dihadiri Ketua TP PKK Berau, Sri Aslinda Gamalis, 90 peserta secara luring dan secara daring dari wilker puskesmas Tanjung Batu. Sedangkan untuk narasumber Ketua Tim Kerja Balita dan Anak Prasekolah Direktorat Gizi dan KIA, Dirjen Kemenkes RI, dr.M Yusuf.

Dengan sosialisasi ini juga upaya bersama mencegah balita masuk dalam kategori stunting, dengan memberikan perhatian bagi balita mengalami mal nutrition menuju stunting.

Pemberian makanan tambahan kaya protein hewani, dan untuk balita gizi buruk ada formula khusus yang diberikan. Dan untuk balita stunting mendapat rekom dari dokter spesialis anak sehingga tidak cukup hanya diberi PMT lokal saja.

“Sosialisasi ini juga merupakan tindak lanjut Kemenkes yang mana akhir tahun ada relokasi melalui DAK murni awal tahun, dan pada 15 September 2023 lalu dialihkan ke PMT lokal. Untuk balita dengan ibu hamil KEK, anggaran 2023 telah lewat asistensi dan anggaran sudah masuk dalam APBD perubahan dan disahkan, sehingga kegiatan bisa langsung jalan.

Setelah sosialisasi tingkat Kabupaten ini diikuti, maka selanjutnya adalah pembekalan tim puskesmas yang anggarannya juga telah disiapkan Dinkes,” tambah Suhartini.

Akhirnya, dari kegiatan hari ini nantinya diharapkan akan dapat meningkatkan pengetahuan untuk penyelenggaraan PMT. Kemudian untuk monitoring dan evaluasi PMT. Meningkatkan pengetahuan pembiayaan karena dana yang ada adalah dari Kemenkes. Dan Komitmen PKK kecamatan, kelurahan, kampung, dan kader untuk pelaksanaan PMT lokal secara maksimal. (Adv/kes/Ria)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.