Di Pilanjau Produksi Cabe Melimpah, Minta Dibina Produksi Kemasan

oleh -815 views
Reses Anggota DPRD Berau Sakirman di Kampung Pilanjau Mantaritip. (Dok ist)

MANTARITIP.DIMENSINEWS –

Biasanya dalam setiap reses Anggota DPRD di kampung-kampung, warga lebih banyak meminta peralatan menunjang pertanian. Namun kali ini di kampung Pilanjau , meski juga meminta sarana pertanian, pekebun cabe dan lada meminta untuk dibina, agar hasil cabe dan lada yang melimpah itu bisa dijual dalam bentuk kemasan kering.

Dalam reses anggota DPRD Berau, Sakirman di kampung Pilanjau, Mantaritip Kamis (19/10/2023) di rumah Syamsuddin di RT 4 , sekitar pukul 18.30 warga memenuhi undangan reses.

Warga pekebun cabe dan lada di RT 5 dan 6 di wakili pekebun Abu Noya Assegaf mengungkapkan dalam kepada Sakirman dalam reses, kalau di wilayah pilanjau produksi cabe melimpah.
Jika di totalnya luas area kebun terutama cabe, untuk di RT 5 dan 6 sejumlah 15 hektar. Produksi cabe dijual ke pasar Adji Dilayas, ke Bulungan dan ke Tarakan.
Pekebun di Pilanjau ingin dibina agar bisa membuat atau memproduksi bubuk cabe kemasan, dan bisa dijual di Berau dan luar Berau.

Kebun cabai di Kampung Pilanjau. (Ist)

“Kami juga ingin punya brand sendiri cabe dan lada pilanjau,” ungkap Abu Noya , kepada Dimensinews.id
Sangat menginginkan jika, wakil rakyat dan instansi terkait, lanjutnya bisa membina warga agar hasil produksi cabe dan lada tidak saja dijual basah, tetapi dalam keadaan kering, berbentuk bubuk dengan kemasan higienis dan menarik.

Mewakili warga , Abu Noya menyebut setelah dirumahkan oleh perusahaan Kiani Nusantara puluhan tahun, warga di Pilanjau rata rata berkebun cabe dan lada. Sebagai mata pencaharian utama.

“Itulah satu satunya mata pencaharian warga di kampung Pilanjau, berkebun. Kami sangat mengharapkan adanya binaan untuk menambah sumber daya manusia kami di sini, menjadi pekebun yang kami mandiri, serta memiliki brand kemasan cabe dan lada produksi kampung Pilanjau,” paparnya.

Sementara itu, Sakirman dalam menyerap aspirasi warga dalam resesnya, sangat menyambut baik keinginan warga untuk menjadi pekebun yang bisa memproduksi hasil kebunnya.

“Alhamdulillah, keinginan agar bisa memproduksi hasil kebun di jual dengan kemasan kering, sangat luar biasa. Mereka ingin hasilnya bisa menjadi brand kampung mereka. Artinya terus akan termotivasi memproduksi cabe dan lada dengan jumlah banyak. Karena setelah itu kembali diolah untuk dikemas,” kata Sakirman.

Dalam waktu dekat Sakirman akan menkoordinasikan kepada instansi terkait dan mensupport agar bisa dapat dilaksanakan, warga dapat memiliki home industri cabe dan lada kering di wilayah Pilanjau Mantaritip. (adv/hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.