Batako Ramli Untuk Minimalisir Sampah Plastik

oleh -958 views
Sinung Hari Pratiwo menerima bingkisan dalam talkshow di stand DLHK Berau pada Expo Berau 2023. (dok)

TANJUNG REDEB.DIMENSINEWS –

Dalam talkshow Pengelolaan Sampah di stand Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Expo Berau 2023 di GOR Tanjung Redeb, Kamis (2/10/2023) , Sinung Hari Pratiwo Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) hadir sebagai audiens .

Dalam sesi tanya jawab, Sinung yang cukup dikenal di Kabupaten Berau dengan segala penelitiannya, mengusulkan agar dalam pengelolaan sampah, terutama sampah plastik dapat diproduksi batako ramli (ramah lingkungan).

Disebutkan mengingat, jumlah sampah plastik yang cukup banyak, kerap di temukan di drainase ataupun di jalan jalan.”Saya juga sudah mengajukan kepada perusahaan Bhakti Praja agar bisa memproduksi batako ramli,” ungkap Sinung kepada pemateri talkshow dan audiens di stand expo DLHK Berau.

Usai perhelatan talkhshow, Dimensinews mengkonfirmasi kepada Sinung mengenai batako ramli yang konon sudah ditelitinya sejak tahun 2012 lalu.
Disebutkan Sinung, meneliti batako ramli karena terdorong rasa peduli terhadap kelestarian lingkungan. Inovasi membuat batako ramah lingkungan. Ramah lingkungan karena bahan bakunya adalah limbah plastik.

Mengapa menggunakan limbah? Karena tujuan awalnya untuk menciptakan batako yang ramah lingkungan dengan kualitas yang sama dengan batako umumnya. Melalui penelitiannya, Ketua Penelitian dan Pengembangan di Stiper Berau ini ingin menunjukkan bahwa ada solusi lain untuk meminimalisasi sampah-sampah yang sifatnya anorganik, terutama yang banyak ditemukan di saluran drainase.

“Kita coba mencarikan solusi lain untuk memperkecil volume sampah anorganik. Anorganiknya kita ambil yang padat, khususnya plastik yang banyak di saluran drainase, bahkan di Pantai Pulau Derawan dan Maratua,” jelas pria empat anak ini.

Untuk membuat batako ramli, pria asal Surakarta ini tetap menggunakan pasir dan limbah plastik yang telah dihancurkan.

Dosen Ilmu Tanah dan Agronomi yang hobi melakukan berbagai penelitian ini, sudah menghitung-hitung jumlah sampah plastik yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan rumah menggunakan batako ramli ciptaannya. Jika sebuah rumah tipe 36 biasanya memerlukan sekitar 3.000 batako, menggunakan batako ramli, rumah tersebut sudah mengatasi 2 ton sampah plastik.

Terlepas dari itu semua, Sinung hanya berharap apa yang sudah dilakukannya dapat diterima masyarakat dan menyumbang sedikit kebaikan untuk meminimalisir sampah plastik di Bumi Batiwakkal.(adv/dl/hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.