Bank Sampah Al Inaabah Eksis Kelola Sampah Menjadi Berkah

DARI sekian bank sampah yang berdiri di Kabupaten Berau, bank sampah Al Inaabah merupakan satu satunya yang eksis berdiri mengurusi yang namanya sampah.

Lokasinya di perumahan Berau Indah, mungkin bisa membayangkan kalau bank sampah itu dijubeli dengan rongsokan dan bau tak sedap. Namun tidak di bank sampah yang satu ini.

Menurut Katarinawati direktur bank sampah kepada dimensinews yang bertandang ke bank sampah Al Inaabah , fihaknya menerima sampah berupa buku buku, kertas hvs, koran, majalah, kardus, botol air mineral, botol bekas sampo atau sabun, gelas plastik, kaleng biskuit, piring telur dan minyak jelantah.

Tampak tersusun rapi di ruang penyimpanan sampah seperti kardus , piring telur, dirigen minyak jelantah dan botol air mineral. Ada pula ruang administrasi.

Dipaparkan saat ini nasabah bank sampah kurang lebih 300 orang, tidak saja di lingkungan perumahan Berau Indah saja, adapula di luar. Fihaknya membuka luas untuk menjadi nasabah, ataupun sewaktu waktu ada masyarakat yang mau memberikan sampah seperti yang disebutkannya, pengurus bank sampah akan mengelolanya.

Al Inaabah menyarankan agar nasabah dipilah terlebih dahulu di kediaman masing masing, tidak bercampur dengan sampah sisa makanan. Dan ditoleransi misal sampah kardus , majalah, koran, hvs bekas bercampur dengan botol mineral.

Ada jadwal operasional dua hari dalam satu minggu yakni hari Rabu dan Sabtu . “Meski demikian nasabah yang ingin mengantar sampahnya di hari lain, bisa fleksibel dengan pengurus kami disini, komunikasi via telpon, ataupun tinggal taruh di teras rumah bank sampah,” ungkap Katarinawati.

Cerita Katarinawati, sampah yang ada ini di jual kepada pengepul, masing masing ada pengepul kardus, botol, kaleng dan minyak jelantah
Pola bank sampah Al Inaabah berbeda dengan kebanyakan bank sampah. Disini nasabah menginfakkan sampahnya untuk dikelola. Hasil dari pendapatan bank sampah 80 persen diinfaqkan ke masjid Al Inaabah. Lebih menekankan kepada sampah yang mendatangkan income menjadi berkah .

Sedangkan 20 persen untuk operasional bank sampah diantaranya seperti membeli karung untuk mengemas barang, tali rafia dan aiar minum untuk kegiatan.
Pengurus tetap eksis menjalankan kegiatan bank sampah dan terus memacu kapabilitas dengan mengikuti pelatihan. Baru baru ini, bank sampah diberikan pelatihan daur minyak jelantah.

“Kami senang mendapatkan pelatihan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan mengenai minyak jelantah yang bisa di buat menjadi lilin aromaterapi dan sabun cuci. Kami telah meperaktekkan nya, untuk saat ini sabun yang dibuat di pakai untuk sabun mencuci lap ,” ungkapnya sambil memperlihatkan lilin aromaterapi dan sabun batangan.

Selama kurang lebih 5 tahun berjalan, bank sampah Al Inaabah pernah dilibatkan dalam obyek penilaian seperti penilaian Adipura , Kabupaten Kota Sehat 2020, dan LPM Gunung Panjang Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat tahun 2023, dan dari obyek yanga dinilai. Kabupaten Berau berhasil meraih penghargaan.

Pada hari Lingkungan Hidup 2017 dan 2023 Pemkab Berau memberikan penghargaan kepada bank sampah Al Inaabah yang berperan serta peduli terhadap lingkungan, dengan mengurangi sampah di TPA.

Sebagai bank sampah yang eksis, Al Inabah kerap dikunjungi oleh masyarakat dan sekolah serta Kabupaten tetangga sebagai refrensi sebuah bank yang mampu mengelola sampah .

Menilik ke belakang, awal berdirinya bank sampah, dari adanya sosialisasi DLHK Berau ke Masjid Al Inaabah di Perumahan Berau Indah pada tahun 2016. Setelah itu tahun selanjutnya 2017 kepengurusan takmir seksi pemberdayaan masyarakat dan warga RT 08, 09 mendirikan bank sampah dengan nama bank sampah Al Inaabah.

Lokasi rumah bank sampah sejak 2017 di teras samping rumah pengurus, kemudian di lapangan Berau Indah sampai akhirnya di tahun 2022 memiliki rumah kecil bantuan dari CSR (coorporate social Responsibility ) PLN Tarakan senilai 100 juta. (adv/dl/hel)