Masyarakat Mengeluh Stok Obat di Puskesmas

oleh -175 views
Rudi Managunsong Agustus lalu. foto helda

TANJUNG REDEB,DIMENSINEWS -Masyarakat di Kabupaten Berau mengeluhkan kekurangan obat-obatan yang ada di Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) yang ada di berbagai kecamatan, sehingga membuat masyarakat bertanya-tanya kok Puskesmas bisa kekurangan obat-obatan.
Pertanyaan dan keluhan masyarakat yang ada tersebut, ditanggapi dengan serius oleh anggota DPRD Berau Rudi P Mangunsong, yang meminta agar Pemkab segera memenuhi kebutuhan obat-obatan yang diperlukan masyarakat.
“Beberapa kali saya temukan dan terima aspirasi masyarakat, bahwa obat yang disediakan oleh Puskesmas yang belum mencapai semester pertama selalu habis,” kata Rudi P Mangunsong, Jumat(18/10/2024).
Yang lebih menyedihkan lagi, ungkap Rudi P Mangunsong, masyarakat yang menderita sakit terpaksa pulang ke rumah, tidak mendapat perawatan disebabkan obat yang diperlukan tidak tersedia, selalu habis sebelum waktunya.
Menurut laporan yang diterima Rudi P Mangunsong, habisnya obat tersebut disebabkan banyaknya pekerja dari luar daerah yang berobat, menggunakan fasilitas yang disediakan bagi masyarakat di Puskesmas itu.
Perusahaan yang merekrut pegawai dari luar daerah memang mempunyai klinik, namun karena fasilitas klinik yang ada tidak memadai, maka saat terjadi kecelakaan kerja, pihak perusahaan lalu merujuk ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari Puskesmas.
“Banyak di Kabupaten Berau pekerja yang bersifat kontrak tetapi dari luar daerah. Dan ketika terjadi kecelakaan kerja, klinik perusahaan kurang mampu menyediakan obat sehingga para pekerja dialihkan ke Puskesmas,” jelas Rudi P Mangunsong.
Diingatkan Rudi P Mangunsong, bila kasus itu terus terjadi dan tidak terkontrol akan mengurangi stok yang ada di Puskesmas, bahkan mengkhawatirkan jika masalah ini terus berlanjut.
“Ini kalau tidak segera teratasi nantinya sangat berdampak pada pemerataan kesehatan masyarakat bagi masyarakat di sana terlebih yang tinggal di pedalaman,” tegas Rudi.
Sehingganya, Rudi mengimbau seluruh perusahaan yang berada di pedalaman untuk bisa menyortir obat secara mandiri, guna menyeimbangkan pengobatan agar merata di seluruh daerah.
“Pada semester pertama obat sudah habis. Warga yang harusnya mendapat layanan dari Puskesmas mau tidak mau dirujuk ke rumah sakit,” paparnya.
Diharapkan, pihak perusahaan bisa segera melengkapi alat kesehatan secara mandiri. Terutama menyediakan obat-obatan bagi pekerjanya.
“Jangan sampai dibebankan ke Puskesmas,” ujarnya lagi.
Rudi P Mangunsong minta Dinas Kesehatan bisa lakukan komunikasi rutin ke Puskesmas, agar pendataan kebutuhan-kebutuhan obat-obatan untuk masyarakat selalu tersedia.
“Dinas Kesehatan juga harus cekatan mengatasi masalah obat-obatan yang selalu habis, karena digunakan oleh pekerja kontrak yang datang dari luar daerah. Dinas Kesehatan harus segera mencari jalan keluar yang terbaik,” imbau Rudi P Mangunsong. (adv/dprd2024/si)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.