DPRD Dukung Pemkab Terapkan Batik Khas Berau sebagai Seragam ASN dan PTT

oleh -392 views

TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS – Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto, menyambut positif kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau yang mendorong penggunaan batik khas Bumi Batiwakkal sebagai seragam wajib bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT).

“Saya sangat mendukung langkah Pemkab Berau yang memberikan perhatian khusus kepada pengrajin batik lokal sebagai pemasok utama pakaian wajib ASN dan PTT. Ini langkah bagus untuk memperkuat ekonomi kreatif daerah,” ujarnya, Selasa (4/3/2025).

Dedet, sapaan akrabnya, bahkan mengusulkan agar Pemkab Berau menerbitkan Surat Edaran (SE) atau Surat Keputusan (SK) yang mewajibkan penggunaan batik khas Berau bagi anggota DPRD.

“Saya ingin anggota DPRD juga memiliki batik khas Berau sebagai identitas daerah. Ini bisa menjadi sarana promosi sekaligus menumbuhkan pasar ekonomi batik lokal,” ungkapnya.

Menurutnya, semakin sering batik khas Berau dikenakan oleh pejabat daerah dalam berbagai kesempatan, baik dalam kegiatan di dalam maupun luar kota, maka semakin besar peluang produk lokal ini dikenal luas.

“Saat ada kunjungan kerja atau perjalanan dinas ke luar daerah, batik khas Berau bisa menjadi kebanggaan kita. Saya berharap ada satu atau dua motif batik khas Berau yang wajib digunakan untuk bekerja, baik dalam bentuk lengan panjang maupun pendek,” tambahnya.

Dedet mencontohkan salah satu pengrajin batik di Kampung Maluang, yang menurutnya perlu mendapatkan perhatian lebih dalam bentuk bantuan modal usaha agar mampu memproduksi batik dalam jumlah lebih besar.

“Setiap kampung di Berau punya ciri khas motif batiknya sendiri. Misalnya, ukiran di Maluang berbeda dengan di Kelay. Ini yang harus kita perhatikan dan kembangkan bersama,” imbuhnya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, ia mendorong Bupati Berau untuk segera menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) yang mewajibkan penggunaan batik khas Berau, tidak hanya di lingkungan pemerintahan, tetapi juga di sektor swasta.

“Mau batik dari Maluang, Kelay, atau daerah lain, yang penting kita dorong pemakaian batik khas Berau. Pemkab dan pihak ketiga, termasuk investor di sektor busana lokal, perlu berkolaborasi agar kebijakan ini bisa terealisasi,” pungkasnya. (adv/dprd25/si)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.