TANJUNG REDEB,DIMENSINEWS- Rumah Sakit Umum Abdul Rivai saat ini masih kekurangan dokter spesialis, sehingganya jika ada pasien sakit tertentu seperti sakit ginjal di rujuk ke dokter spesialis ginjal dan & hipertensi, ataupun untuk cabut gigi bungsu yang harus ditangani oleh dokter spesialis bedah mulut & maksilofasial, dengan terpaksa di rujuk keluar daerah, semisal daerah terdekat seperti Tarakan, Samarinda dan Balikpapan.
Apalagi pasien yang ingin operasi cabut gigi bungsu, pemasalahan ini banyak sekali disandang oleh masyarakat, yang mengharuskan pasien dicabut oleh dokter gigi spesialis bedah mulut dan maksilofasial.Dan saat ini, tenaga ini belum tersedia di RSUD Abdul Rivai.
Beberapa pasien yang mengalami tumbuhnya gigi bungsu di Kabupaten Berau, di rujuk keluar kota, seperti yang dialami Yuli, desainer batik Berau, melakukan operasi cabut gigi bungsu di pulau Jawa. “Karena tidak bisa dilakukan di Berau, “ katanya. Begitupula dengan Raras, atlet panahan di Berau, operasi cabut gigi dilakukan di Siloam Balikpapan.Sedangkan pasien Tara melakukan operasi cabut gigi bungsu di RSUD Yusuf Tarakan.
Mayoritas masyarkat Berau yang mengalami tumbuhnya gigi bungsu yang terpaksa harus dicabut, memilih melakukan operasi cabut gigi ke Tarakan. Karena lebih dekat, dan tidak banyak memerlukan biaya perjalanan dibanding ke Samarinda ataupun Balikpapan.
Menyikapi hal ini, Frans Lewi anggota komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Berau, menyorot, kalau memang saat ini Kabupaten Berau sudah selayaknya dapat memenuhi fasilitas kesehatan.
“Seperti memenuhi kebutuhan dokter spesialis yang memang belum ada di RSUD kita. Kita memang sangat memerlukan,” kata Frans Lewi.
Baru baru ini, komisi 1 DPRD Berau ada berkunjung ke Dinas Kesehatan di Tarakan, beberapa point dapat diambil dari hasil kunjungan tersebut. Dimana selama ini, Tarakan kerap menjadi rujukan masyarakat Berau untuk melanjutkan pengobatan.
“Fasilitas dan kesejahteraan kesehatan, benar benar dinikmati oleh masyarakat di sana. Dan Warga Berau kerap dirujuk ke rumah sakit di Tarakan,” katanya.
Anggota DPRD ini memberikan dukungan, agar RSUD Abdul Rifai dapat memenuhi fasilitas alat dan dokter spesialis yang belum ada,tentunya untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Berau.
Sementara itu, humas rumah sakit RSUD Abdul Rifai di konfirmasi Dani Afriatmaja, menyebutkan saat ini ketersediaan tenaga dokter spesialis ada sekitar 36 orang. Terdiri dari 4 Orang Spesialis Penyakit Dalam, 2 Orang Spesialis Neurologi (Saraf), 1 Orang Spesialis Mata, 1 Orang Spesialis THT, 1 Orang Spesialis Kulit Kelamin, 1 Orang Spesialis Kesehatan Jiwa, 2 Orang Spesialis Bedah, 3 Orang Spesialis Kandungan, 4 Orang Spesialis Anak, 1 Orang Spesialis Orthopedi, 1 Orang Spesialis Jantung, 1 Orang Spesialis Paru, 1 Orang Spesialis Rehabilitasi Medik, 1 Orang Spesialis Gizi, 2 Orang Spesialis Radiologi, 2 orang spesialis Patologi Klinik, 2 Orang Spesialis Anastesi, 1 orang spesialis Periodonsia, 2 Orang Spesialis Endodonsi, 1 Orang Spesialis Prostodonsia, 1 Orang Spesialis Ortodonsi,dan 1 Orang Spesialis Gigi Anak.
Sebut Dani, untuk dokter gigi spesialis bedah mulut dan maksilofasial dalam waktu dekat akan dipenuhi oleh RSUD Abdul Rivai. Sedangkan untuk dokter spesialis ginjal dan hipertensi saat ini masih bekerjasama dengan dokter di Tarakan. Yang sebulan sekali berkunjung ke RSUD Abdul Rivai. (adv/dprd25/hel)