Sumadi: Pengelolaan Limbah Medis Tidak Boleh Diabaikan

TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS – Wakil Ketua II DPRD Berau, Sumadi, menyoroti masalah pengelolaan limbah medis di rumah sakit dan puskesmas. Ia menegaskan bahwa sektor kesehatan harus dijaga tidak hanya dari sisi pelayanan, tapi juga dari aspek kebersihan dan sanitasi.

“Pengelolaan limbah medis ini tidak boleh diabaikan. Kalau tidak ditangani dengan benar, bisa menimbulkan dampak lingkungan dan keluhan dari masyarakat sekitar,” ujarnya,Sabtu (14/6/2025).

Menurut Sumadi, limbah medis berbahaya wajib dikelola sesuai prosedur. Ia meminta instansi terkait memperketat pengawasan dan memastikan semua fasilitas kesehatan menerapkan standar pengolahan limbah.

“Jangan sampai kita lengah dan justru menimbulkan persoalan baru di tengah masyarakat,” ujarnya lagi.

Ia menegaskan bahwa DPRD Berau akan mendorong peningkatan anggaran dan regulasi penunjang guna menunjang mutu pelayanan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

“Ini semua demi kenyamanan masyarakat dan pelayanan kesehatan yang lebih baik,”katanya.

Sementara itu , mengenai limba Plt Kepala Puskesmas Tanjung Redeb, dr Nina Damayanti menyebutkan untuk lembah medis sudah sesuai prosedur.

“Kami punya frezer untuk menaruh bahan habis pakai sebelum diangkut pihak outsorsing dalam pengelola limbah medis,”ungkapnya

Disebutkan kalau untuk limbah medis Puskesmas memiliki IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) “IPAL yang wajib dimiliki oleh setiap puskesmas. Tujuannya adalah untuk mengolah limbah cair yang dihasilkan dari berbagai kegiatan di puskesmas, seperti aktivitas medis, kamar mandi, dan laboratorium, sehingga tidak mencemari lingkungan,” ungkap Nina.

Ditambahkan Nina, kalau IPAL Puskesmas berfungsi sebagai pengolahan limbah cair, pencegahan pencemaran, menjaga kesehatan masyarakat dengan mengurangi resiko penyebaran penyakit dan kepatuhan hukum.

(adv/dprd25/si/hel)