Dishub Berau Targetkan 60 Unit PJU Surya per Kecamatan

oleh -13 views
Pengadaan dan PEmasangan lampu do Kecamatan Tabalar. foto dok Dishub Berau

TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Perhubungan menargetkan pemasangan 60 unit lampu penerangan jalan umum tenaga surya (PJUTS) di setiap kecamatan. Program ini bertujuan menjawab kebutuhan penerangan di wilayah-wilayah yang selama ini minim fasilitas, terutama di daerah pesisir dan pedalaman.

Kepala Dinas Perhubungan Berau, Andi Marewangeng, menyampaikan hal tersebut saat mendampingi kunjungan kerja Gubernur Kalimantan Timur ke wilayah pesisir Berau akhir pekan tadi. Selain mengecek proyek pemecah gelombang dan pengecoran jalan provinsi, Dishub Berau juga melaksanakan pengecoran fondasi PJUTS di Kecamatan Tabalar dan Tubaan, serta pelaksanaan MC0 di Pelabuhan Tersuleng.

Seluruh proses pengecoran dilakukan dengan sistem pre-cast di lokasi terkontrol untuk memastikan mutu dan kualitas pekerjaan tetap sesuai standar. Setelah melalui tahap pengujian teknis, barulah lampu-lampu dipasang di lokasi masing-masing. Jumlah lampu yang diterima desa-desa berbeda, tergantung kebutuhan dan hasil survei lapangan. Ada yang menerima tiga, empat, hingga lima unit.

Andi menjelaskan bahwa seluruh PJUTS yang dipasang menggunakan panel surya mandiri, tidak bergantung pada jaringan listrik PLN. Sistem ini dianggap paling ideal untuk wilayah terpencil yang belum sepenuhnya teraliri listrik. Anggaran yang dialokasikan untuk setiap kecamatan berkisar antara Rp2,3 hingga Rp2,4 miliar dan bersumber dari APBD Murni 2025.

Program ini merupakan tindak lanjut dari usulan musrenbang tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten yang kemudian disaring dan ditindaklanjuti dengan survei lapangan. Prioritas pemasangan ditujukan pada lokasi strategis seperti tikungan, tanjakan, fasilitas umum, kawasan padat penduduk, dan daerah rawan kecelakaan.

Meski program PJUTS ini terus dikembangkan, Dishub Berau masih menerima banyak keluhan terkait lampu PJU konvensional yang sering mati. Hal ini terjadi karena sekitar 3.000 unit lampu terdahulu dipasang langsung ke tiang listrik tanpa meteran, sehingga tidak terawat maksimal. Dishub saat ini berupaya mengganti sistem lama tersebut dengan lampu LED 80 watt yang lebih hemat energi dan dilengkapi sistem meteran.

Namun keterbatasan teknisi menjadi tantangan tersendiri. Saat ini hanya ada lima orang yang menangani lampu jalan umum dan lima teknisi lain yang menangani lampu lalu lintas untuk 13 kecamatan. Faktor cuaca dan medan berat juga menjadi hambatan yang memperlambat pekerjaan di lapangan.

Andi menambahkan bahwa pemilihan lokasi pemasangan juga mempertimbangkan aspek keamanan. Lampu dipasang di titik yang tidak terlalu jauh dari pemukiman untuk meminimalisasi risiko pencurian panel surya. Pihaknya mencatat sudah beberapa kali terjadi kasus pencurian baterai panel yang kemudian dijual kembali. Dishub berharap program ini dapat memberi dampak nyata bagi masyarakat dan mendukung terciptanya lingkungan yang lebih aman dan nyaman pada malam hari.

(si/esf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.