TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS – Tradisi budaya Abutta Banua kembali digelar di Kecamatan Sambaliung sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kelurahan Sambaliung ke-23 dan HUT PKL Basuli ke-23. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian adat istiadat masyarakat, namun juga sarana mempererat silaturahmi dan menumbuhkan geliat ekonomi lokal.
Mewakili Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, Asisten Bidang Pembangunan dan Perekonomian, Warji, menegaskan bahwa pelaksanaan Abutta Banua merupakan cerminan kecintaan terhadap budaya suku Banua sebagai salah satu suku asli Kabupaten Berau. Ia menekankan pentingnya menjaga keberlangsungan tradisi, terlebih bertepatan dengan momentum Hari Jadi ke-72 Kabupaten Berau dan HUT ke-215 Kota Tanjung Redeb.
“Ajang-ajang kebudayaan seperti ini diharapkan dapat meningkatkan semangat kita dalam melestarikan adat budaya. Sekaligus menarik masyarakat untuk menyaksikan tradisi adat kampung kita ini agar makin dikenal luas dan bisa mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujar Warji.
Menurutnya, budaya merupakan aset daerah yang sangat berharga dan harus dijaga, tidak hanya sebagai identitas, tetapi juga sebagai kekuatan fondasi bagi kemajuan daerah. “Kita tidak dapat meninggalkan tradisi, melainkan harus melestarikannya hingga ke generasi yang akan datang,” tegasnya.
Warji juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Berau telah menetapkan perhatian serius terhadap pelestarian kekayaan budaya Bumi Batiwakkal melalui dua program unggulan, yaitu pembangunan kawasan terpadu pusat seni, budaya, dan kreativitas berupa taman budaya serta pembangunan balai adat. Selain itu, Pemkab juga tengah merealisasikan program revitalisasi bangunan bersejarah, termasuk keraton dan makam-makam penting.
“Revitalisasi cagar budaya Keraton Sambaliung telah kami laksanakan, sebagai upaya merawat bangunan bersejarah sekaligus meningkatkan kenyamanan pengunjung. Keraton ini menjadi bagian penting dari warisan sejarah Kabupaten Berau yang harus dijaga bersama,” ucapnya.
Ia menambahkan, Sambaliung merupakan salah satu ikon wisata sejarah Berau yang harus terus dirawat agar tidak hilang ditelan waktu. Termasuk juga keberadaan PKL Basuli yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Pemerintah Kabupaten Berau pun mendorong sinergi antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, kelompok pengelola pariwisata, pelaku wisata, dan masyarakat untuk bahu-membahu merawat kekayaan budaya dan mempromosikan kegiatan budaya secara luas.
“Hal ini menjadi sangat penting mengingat Kabupaten Berau merupakan salah satu daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diunggulkan tidak hanya dari sektor wisata alam, tetapi juga kekayaan sejarah dan budayanya,” kata Warji.
Sementara itu ketua pelaksana kegiatan, Evan Wahyudi dalam laporannya menyampaikan Abutta Banua bertujuan untuk melestarikan budaya dan adat istiadat masyarakat terkhususnya di Kelurahan Sambaliung, selain itu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial budaya serta mempromosikan potensi wisata dan juga kuliner lokal melalui PKL Basuli. Membangun semangat kebersamaan toleransi dan persatuan.
” Kegiatan tersebut diisi dengan berbagai lomba untuk masyarakat berupa, bebual kelayangan yang diikuti 78 orang peserta, karaoke lagu daerah, tari kreasi babada (Berau, Bajau dan Dayak) yang diikuti 34 grup yang terdiri dari 10 grup peserta anak dan 24 grup peserta umum, serta babasain perahu panjang yang di ikuti 24 tim yang masing masing berisikan kurang lebih 30 orang,” ujar Evan
Selain itu kegiatan diisi dengan lomba kebersih both PKl Basuli, serta pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat.
(adv/pem25/ton/esf)