TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS – Manajemen RSUD dr. Abdul Rivai menggelar acara silaturahmi bersama insan pers dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Berau, Minggu (3/8/2025), di Gioa Restaurant, Jalan Pangeran Diponegoro, Tanjung Redeb. Kegiatan ini menjadi momentum untuk mempererat hubungan sekaligus membuka ruang diskusi demi peningkatan mutu pelayanan kesehatan di daerah.
Direktur RSUD dr. Abdul Rivai, Jusram, menyampaikan bahwa acara ini tidak hanya bertujuan untuk menjalin kebersamaan, tetapi juga untuk menyerap masukan dari media sebagai mitra kritis. Ia menilai saran dan kritik yang disampaikan selama ini telah membantu pihak rumah sakit melakukan perbaikan sejak dini.
“Kami ingin bersilaturahmi sekaligus berdiskusi, karena kritik dan saran dari media adalah bentuk perhatian yang membantu kami lebih waspada dan berbenah lebih awal,” ungkapnya.
Jusram juga menjelaskan bahwa dalam satu tahun terakhir, RSUD Abdul Rivai telah menerima sejumlah tugas penting dari Kementerian Kesehatan. Salah satunya adalah penerapan rekam medis elektronik, yang kini menjadi standar baru dalam sistem pengelolaan data pasien di rumah sakit.
“Kalau dulu rekam medis masih manual, sekarang harus beralih ke sistem digital yang lebih terintegrasi. Ini bagian dari reformasi layanan,” jelasnya.
Selain itu, RSUD Abdul Rivai juga tengah mengupayakan penerapan Kriteria Fasilitas Rawat Inap Standar (KRIS), sesuai dengan kebijakan nasional yang bertujuan menyetarakan pelayanan dan fasilitas bagi seluruh peserta BPJS Kesehatan.
Ada 12 indikator utama KRIS yang harus dipenuhi, seperti komponen bangunan, ventilasi udara, pencahayaan, suhu dan kepadatan ruang, kelengkapan serta kualitas tempat tidur, ketersediaan tirai atau partisi, kamar mandi, hingga aksesibilitas dan outlet oksigen.
Tak hanya itu, RSUD Abdul Rivai juga ditunjuk sebagai rumah sakit pengampu layanan prioritas untuk empat jenis penyakit, yaitu kanker, jantung, stroke, dan uro-nefrologi (KJSU). Penunjukan ini merupakan bagian dari program Kemenkes untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan secara merata di seluruh Indonesia, khususnya di daerah terpencil.
“Sebagai rumah sakit pengampu, kami harus meningkatkan kapasitas layanan agar bisa menjadi rujukan. Ini tantangan besar bagi kami, apalagi lokasi kita cukup jauh dari pusat kota besar,” kata Jusram.
Ia menegaskan bahwa meskipun tidak mudah, pihaknya akan terus berupaya menjalankan tugas yang diberikan demi memenuhi harapan masyarakat Berau akan layanan kesehatan yang berkualitas.
Acara ditutup dengan diskusi santai dan tanya jawab bersama awak media yang hadir, sebagai bentuk kolaborasi aktif antara rumah sakit dan pers lokal dalam membangun sistem kesehatan yang lebih baik di Bumi Batiwakkal.
(ton/esf)