Adipura 2025 Fokus ke Pengolahan Sampah, Berau Siap Bergerak dari Hulu ke Hilir

oleh -59 views

JAKARTA, DIMENSINEWS – Penilaian Adipura 2025 mengalami pergeseran fokus. Jika sebelumnya menitikberatkan pada kebersihan kota secara umum, kini pengolahan sampah menjadi pusat perhatian utama. Hal ini ditegaskan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, dalam pertemuan nasional bertema Program Adipura Menuju 100% Pengelolaan Sampah Tahun 2029 yang digelar di Grand Ballroom Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (4/8/2025).

Pertemuan tersebut dihadiri para kepala daerah dari seluruh Indonesia, termasuk Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, yang hadir didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Berau, Mustakim Suharjana. Kehadiran ini menandai keseriusan Berau dalam menjawab tantangan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Dalam arahannya, Menteri Hanif menyampaikan bahwa target besar pengelolaan sampah kini diarahkan untuk membangun sistem yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Sampah tidak lagi sekadar dibuang, tetapi harus dikelola di fasilitas pengolahan agar hanya residu yang sampai ke tempat pembuangan akhir (TPA). Ini sejalan dengan amanat RPJMN yang menargetkan 100 persen pengelolaan sampah pada tahun 2029, dengan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan.

Untuk itu, penilaian Adipura 2025 akan mencakup aspek-aspek yang lebih mendalam. Sebanyak 20 persen bobot penilaian berasal dari kebijakan dan anggaran, 30 persen dari ketersediaan sumber daya manusia dan fasilitas pengolahan, serta 50 persen dari implementasi langsung pengelolaan sampah dan kebersihan. Daerah juga diwajibkan tidak memiliki tempat pembuangan sampah ilegal dan harus memiliki TPA controlled landfill.

Adapun peringkat yang diberikan mencakup Adipura Kencana, Adipura, Sertifikat, hingga predikat kota kotor, tergantung pada kualitas pengelolaan sampah di masing-masing daerah.

Menanggapi hal itu, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Berau berkomitmen penuh dalam pengelolaan sampah. Menurutnya, keberhasilan pengolahan sampah tidak cukup hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga membutuhkan keterlibatan masyarakat secara aktif.

“Kita akan terus lakukan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat untuk mulai memilah dan mengolah sampah dari rumah tangga. Ini penting agar yang sampai ke TPA benar-benar hanya residu,” ujar Sri Juniarsih.

Ia juga menyampaikan bahwa Pemkab Berau telah mengalokasikan anggaran untuk membangun fasilitas pengolahan sampah, serta mendorong instansi dan komunitas masyarakat memperkuat peran bank sampah di tiap lingkungan. Langkah ini, menurutnya, bukan sekadar demi mengejar penghargaan Adipura, melainkan bentuk tanggung jawab bersama dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

“Ini bukan hanya untuk Adipura. Mengatasi persoalan sampah adalah kewajiban kita semua. Kami serius mewujudkan Berau yang bersih dan sehat,” pungkasnya.

(adv/pem25/pro/esf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.