Darurat Sampah Organik: DLHK Berau Ubah Sisa Dapur Jadi Kompos

oleh -88 views
DLHK Berau melatih peserta membuat kompos di Kelurahan Bedungun. foto Toni Arman Dimensinews.id

TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS– Kabupaten Berau menghadapi tantangan serius dari tumpukan sampah. Data 2024 menunjukkan total timbunan sampah mencapai lebih dari 54 ribu ton per tahun, di mana 65,55 persen di antaranya didominasi oleh sampah rumah tangga, terutama sisa-sisa dapur atau sampah organik.
Kondisi ini membuat Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau bergerak cepat. Demi menekan laju sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), DLHK menggalakkan program pengelolaan sampah dari sumber rumah tangga dengan menyulapnya menjadi pupuk kompos.

Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Muda DLHK Berau Irwadi Ahmadi Siregar, mengatakan bahwa sampah rumah tangga menjadi penyumbang terbesar. Jika terus dibiarkan tanpa diolah, penumpukan di TPA akan menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan.

“Solusinya adalah mengelola sampah sejak dari sumbernya. Dengan memilah, mengurangi barang sekali pakai, dan yang terpenting, mengolah sampah organik jadi kompos. Ini mudah dan sangat bermanfaat,” jelas Irwadi saat sosialisasi di Kelurahan Bedungun Jumat siang (24/10/2025) di hadapan masyarakat peserta sosialisasi.

Irwadi Ahmadi Siregar bersama peserta penyuluhan dan pelatihan pengelolaan sampah di Kelurahan Bedungun. foto Toni Arman Dimensinews.id

Sasar Sepuluh Kelurahan Padat
Sebagai langkah nyata, DLHK Berau kini sedang melaksanakan penyuluhan dan pelatihan intensif di 10 kelurahan yang tersebar di empat kecamatan padat penduduk sepanjang tahun 2025.

Sepuluh sasaran utama tersebut meliputi Kelurahan Gayam, Bugis, Karang Ambun, Tanjung Redeb, Sei Bedugun, Gunung Panjang, Rinding, Teluk Bayur, Gunung Tabur, dan Sambaliung. Kelurahan-kelurahan ini dipilih karena lokasinya yang strategis dan volume sampah rumah tangga yang tinggi.

Irwadi secara khusus menargetkan pelatihan ini melibatkan Ibu-ibu PKK dan kader lingkungan. Ia menilai kaum ibu memiliki peran sentral sebagai motor penggerak kebiasaan baru di rumah tangga.

“Ibu-ibu ini dapat menjadi teladan. Melalui pelatihan ini, kita berikan pemahaman dan keterampilan praktis. Tujuannya jelas, agar volume sampah yang kita buang ke TPA bisa berkurang signifikan,” tambahnya.

Irwadi berharap, melalui kegiatan ini, komitmen bersama antara masyarakat dan Pemkab dapat terwujud, menjadikan lingkungan Berau lebih bersih, sehat, dan nyaman, sesuai dengan mandat Perda Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Sampah.

(adv/kom25/ton/hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.