Sinergi Program “Blue Carbon” dan “Blue Food” Melalui Olahan Laut Premium

oleh -52 views
BUPATI Berau Sri Juniarsih Mas bersama utusan Presiden Seychelles di Pesisir. memegang produk blue food. foto dok Diskan Berau

TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS – Kabupaten Berau memperkuat komitmennya dalam pelestarian lingkungan laut sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir melalui integrasi program “Blue Carbon” dan inisiatif “Blue Food”. Program ini berfokus pada pengembangan produk olahan hasil perikanan laut berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Berau, Yunda Zuliarsih, menjelaskan bahwa Dinas Perikanan memainkan peran penting dengan memfokuskan pada pengembangan produk olahan dari kekayaan laut Berau. Momentum penguatan program ini salah satunya terjadi saat mendampingi kunjungan utusan khusus Presiden Seychelles untuk ASEAN, Nico Barito, dalam agenda rapat kerja dan paparan kerja sama ekonomi biru pada Senin (3/11/2025).

Olahan Laut Berkelanjutan Jadi Ujung Tombak

Yunda Zuliarsih mengungkapkan bahwa inisiatif ini pada dasarnya adalah upaya strategis untuk mendukung pariwisata Berau dan memanfaatkan kekayaan potensi laut yang dimiliki. Peran Dinas Perikanan adalah menghadirkan produk olahan perikanan yang dihasilkan dari penangkapan dan budidaya yang ramah lingkungan.

Fokus utama Dinas Perikanan adalah menciptakan produk olahan yang tahan lama, memiliki nilai jual tinggi, dan bersumber sepenuhnya dari laut Berau.

Beberapa inisiatif yang didorong meliputi:

Produk Olahan Tahan Lama: Mengubah hasil tangkapan menjadi produk olahan dengan masa simpan lebih panjang, seperti udang kering, ikan kaleng, abon, terasi, dan ikan kering.

Pengembangan Produk Premium: Mendorong pengembangan produk ke depan seperti ikan asap, frozen food (makanan beku), atau produk olahan perikanan lain yang bernilai jual tinggi.

Penerapan Industri Ramah Lingkungan: Melibatkan penangkapan ikan dan budidaya tambak yang sesuai dengan pedoman ramah lingkungan, serta proses pengolahan yang bersih.

“Meningkatkan nilai jual juga mengangkat potensi hasil laut Berau, seperti yang sudah pernah dipamerkan dalam kegiatan UMKM, di mana terdapat berbagai olahan perikanan seperti amplang, kerupuk, dan lain-lain,” beber Yunda.

Blue Carbon Sebagai Insentif Ekonomi

Program Blue Carbon sendiri merujuk pada karbon yang tersimpan di ekosistem pesisir, seperti mangrove, padang lamun, dan terumbu karang. Ekosistem ini memiliki peran besar dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan diyakini dapat memberikan insentif ekonomi yang signifikan bagi daerah, sejalan dengan konsep Ekonomi Biru (Blue Economy).

Dinas Perikanan Berau berharap produk olahan hasil perikanan ini dapat dipasarkan secara luas, tidak hanya di Tanjung Redeb, tetapi juga berpotensi diperkenalkan pada tingkat nasional bahkan internasional untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

(adv/kom25/hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.