Pelatihan Pembesaran Benur Windu, Targetkan Peningkatan Survival Rate

oleh -833 views
KEBERHASILAN mempertahankan Survival Rate ini sangat krusial dalam budidaya udang, karena secara langsung akan memengaruhi volume panen dan keuntungan pembudidaya. foto Diskan

TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS – Dinas Perikanan Kabupaten Berau memperkuat komitmennya dalam peningkatan hasil budidaya perikanan, khususnya komoditas udang windu. Hal ini diwujudkan melalui pelaksanaan kegiatan Training of Trainer (TOT) teknik pembesaran benur dan budidaya udang windu di Kampung Suaran, yang bekerjasama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan didampingi oleh Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, akhir Oktober 2025.

Budiono, Kepala Bidang Budidaya pada Dinas Perikanan Kabupaten Berau, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan utama untuk mendongkrak produktivitas dan kualitas udang windu, sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Berau untuk meningkatkan hasil budidaya perikanan.

Keberhasilan Penokolan Benur Jadi Pijakan
Kegiatan TOT ini menjadi tindak lanjut dari keberhasilan proyek percontohan yang telah dilaksanakan sejak September hingga Oktober 2025. Proyek tersebut berupa kegiatan penokolan benur udang windu di tambak budidaya dan tambak restorasi.

Menurut Budiono, hasil dari kegiatan percontohan penokolan benur membuahkan hasil signifikan.

“Kami sangat antusias karena teknik pembesaran benur dengan metode penokolan di tambak percontohan telah berhasil mempertahankan tingkat kehidupan (Survival Rate/SR) dan meningkatkan ukuran benur udang windu secara signifikan, dari 0.9 cm menjadi 2.1 cm,” jelas Budiono.

Keberhasilan mempertahankan SR ini sangat krusial dalam budidaya udang, karena secara langsung akan memengaruhi volume panen dan keuntungan pembudidaya.

Bekal Pengetahuan untuk Peningkatan Kesejahteraan
Lebih lanjut, Budiono memaparkan bahwa pelatihan ini menjadi bekal bagi para pembudidaya di Kampung Suaran. Tujuannya adalah agar para pembudidaya dapat mengadopsi teknik pembesaran benur udang windu yang baik, sehingga dapat:

1. Meningkatkan Harapan dan Kepercayaan Diri: Memperkuat optimisme pembudidaya dalam mengelola usaha udang windu mereka.
2. Mendongkrak Hasil Panen: Dengan teknik yang tepat dan tingkat kehidupan benur yang tinggi, hasil panen udang diharapkan akan meningkat secara kuantitas dan kualitas.
3. Mendukung Kelestarian Lingkungan: Mempertahankan pemulihan fungsi ekosistem mangrove yang berperan penting dalam budidaya berkelanjutan di Berau.

“Pelatihan ini adalah komitmen kami untuk memastikan bahwa budidaya udang windu di Berau tidak hanya menghasilkan produk organik yang diekspor, tetapi juga memberdayakan masyarakat dan menjaga ekosistem pesisir,” tutup Budiono.

(adv/kom25/hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.