Durasi Lebih Panjang, Festival Kuliner Pangan Lokal Berau Dorong Diversifikasi Pangan dan Ekonomi UMKM

oleh -73 views
Persiapan Festival Kuliner Pangan Lokal, di parkiran lapangan Batiwakkal, yang akan di buka besok pagi pada Kamis (6/11/2025) berlangsung seminggu. foto dok Dimensinews.id

TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS – Pemerintah Kabupaten Berau kembali menggelar Festival Kuliner Pangan Lokal dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2025 dan Hari Jadi Kabupaten Berau Ke-72. Berbeda dari tahun sebelumnya, festival yang berlangsung lebih panjang, yakni dari tanggal 6 hingga 12 November, ini secara spesifik berfokus pada penguatan ketahanan pangan dan ekonomi UMKM.

Festival yang berlokasi di Parkiran Lapangan Sepak Bola Batiwakkal ini melibatkan partisipasi lebih dari 50 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pangan Kabupaten Berau, Rakhmadi Pasarakan, bahwa kegiatan ini merupakan upaya konsisten Pemkab dalam mendorong konsumsi pangan alternatif.

“Festival ini tidak hanya memanjakan lidah para pecinta kuliner, tetapi juga menjadi ajang promosi utama untuk mendongkrak konsumsi dan kreasi olahan dari pangan lokal non-beras dan non-terigu,” ucap Rakhmadi.

Fokus pada Pangan Non-Beras dan Peran UMKM
Rakhmadi menjelaskan, kekayaan pangan lokal yang dipamerkan meliputi umbi-umbian (singkong, ubi jalar, talas), sagu, hingga jagung, yang diolah menjadi hidangan modern dan tradisional.

“Kami optimis antusiasme masyarakat sungguh luar biasa. Karena ini menunjukkan bahwa pangan lokal kita punya potensi besar untuk bersaing dan sangat lezat,” sambungnya.

Dalam rangka mendukung diversifikasi pangan, Dinas Pangan juga mengadakan lomba kreasi menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) yang diikuti oleh perwakilan dari berbagai kelompok masyarakat dan PKK. Lomba ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, tentang pentingnya variasi asupan pangan.

Langkah Konsisten dalam Program Ketahanan Pangan
Festival tahun 2025 ini merupakan kelanjutan dari inisiatif tahunan yang telah menunjukkan konsistensi. Pada pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya (2023 dan 2024), festival serupa berfokus pada sosialisasi pola konsumsi B2SA dan dikaitkan erat dengan upaya daerah dalam penurunan angka stunting.

Dengan durasi yang lebih panjang (tujuh hari) dibandingkan festival sebelumnya, Rakhmadi berharap langkah ini dapat memberikan dampak yang lebih signifikan, baik dalam memperkuat kesadaran akan pangan lokal maupun sebagai platform promosi yang lebih luas bagi pelaku UMKM.

“Langkah ini sejalan dengan komitmen jangka panjang Pemkab Berau untuk menjadikan pangan lokal tidak hanya sebagai alternatif, tetapi juga pendorong utama ketahanan pangan dan ekonomi daerah,” pungkasnya.

(adv/kom25/hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.