Pemkab Harus Prioritaskan Anggaran Drainase di Wilayah Rawan Banjir

oleh -123 views
JALAN Pangeran Dipenogoro Tanjung Redeb. foto Helda Mildiana Dimensinews.id

TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS– Alokasi anggaran untuk pembangunan dan perbaikan drainase yang dilakukan olehP Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau pada tahun 2025 mendapat sorotan dari DRD. Anggota DPRD Berau, Vitalis Paulus Lette, meminta Pemkab untuk lebih memfokuskan anggaran pada wilayah yang secara historis lebih membutuhkan penanganan.

Vitalis menyoroti rencana perbaikan drainase di sejumlah titik, termasuk Jalan Diponegoro, yang menurutnya belum masuk kategori mendesak karena wilayah tersebut bukan merupakan daerah langganan banjir.

“Maksudnya bukan saya tidak mau ada pembangunan di situ. Yang saya maksudkan harus ada prioritas, mana yang seharusnya ditangani,” ungkap Vitalis.

Desakan Prioritas Anggaran
Vitalis mengakui bahwa semua drainase telah memiliki alokasi anggaran, namun ia mendesak agar alokasi terbesar diprioritaskan untuk area yang lebih rawan bencana.

“Anggaran dikucurkan untuk semua wilayah itu. Tapi dari segi mendesaknya dua wilayah kurang mendesak. Maka dua wilayah itu sabar dulu. Fokus yang lebih rawan dulu,” tegasnya singkat.

Menurutnya, akan lebih bijak jika anggaran dipusatkan pada perbaikan dan pembenahan di lokasi-lokasi yang selalu terendam saat hujan, demi memberikan solusi jangka panjang bagi masyarakat.

DPUPR Jelaskan Rencana Perbaikan di Jalan Diponegoro
Di sisi lain, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Berau, Hendra Pranata, menjelaskan bahwa perbaikan drainase di sepanjang Jalan Diponegoro tetap akan dilaksanakan, namun secara bertahap.

Selain perbaikan drainase, proyek di Jalan Diponegoro juga mencakup:
• Pelebaran jalur pedestrian atau pejalan kaki.
• Penambahan dan pelestarian tanaman peneduh jalan, untuk mengembalikan pohon yang sebelumnya ditebang.

Hendra memastikan bahwa pekerjaan ini tidak akan mengganggu fungsi jalan maupun mempersempit badan jalan, dan pohon yang ditanam akan dipilih agar tidak merusak infrastruktur.

“Lalu ada pohon peneduhnya, biar tidak gersang. Soalnya panas betul,” sambungnya.
Hendra juga menegaskan komitmen DPUPR untuk mempertahankan fungsi estetis kota dan keindahan kota, terutama karena Berau pernah meraih penghargaan Adipura.

Meskipun demikian, desakan dari anggota Dewan ini diharapkan menjadi pertimbangan utama bagi Pemkab Berau dalam menentukan porsi anggaran terbesar, agar penanganan masalah banjir dapat dilakukan secara efektif dan tepat sasaran.

(hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.