Dishut Kaltim Kembangkan Tanaman Produktif untuk Seimbangkan Ekologi dan Ekonomi

oleh -187 views
Joko Istanto

SAMARINDA, DIMENSINEWS – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Kehutanan terus berinovasi dalam pengelolaan hutan dengan mengubah paradigma pembangunan kehutanan.

Kini, fokus pembangunan tidak hanya pada pelestarian lingkungan, tetapi juga peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.

Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Kaltim, Joko Istanto, mengatakan bahwa pola pembangunan kehutanan saat ini menekankan keseimbangan antara aspek ekologis dan ekonomi masyarakat.

Pendekatan baru ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda bagi keberlanjutan lingkungan dan kehidupan warga.

“Selama ini kita lebih menekankan aspek ekosektoral, yaitu menjaga ekologi semata. Namun, paradigma sekarang adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Joko di Samarinda, Kamis (6/11/2025).

Sebagai wujud nyata perubahan paradigma tersebut, Dishut Kaltim mulai mengarahkan pengembangan tanaman produktif seperti durian, kelengkeng, dan alpukat.

Jenis tanaman ini dinilai mampu menjaga fungsi ekologis sekaligus memberikan nilai ekonomi yang bisa dinikmati masyarakat dalam waktu lima tahun.

Joko menjelaskan, jika selama ini masyarakat menanam pohon ulin atau bangkirai, manfaatnya hanya terasa pada aspek ekologis dan membutuhkan waktu lama untuk memberikan dampak ekonomi.

Karena itu, pemerintah kini mendorong pola pembangunan yang menggabungkan dua fungsi sekaligus, yakni kelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi warga.

Upaya ini juga diwujudkan melalui program perhutanan sosial dan penghijauan lingkungan yang terus dikembangkan di berbagai wilayah.

Selain itu, komposisi tanaman kini disesuaikan dengan lokasi penanaman.

Untuk kawasan hutan lindung, pemerintah tetap memprioritaskan tanaman kehutanan, sementara di luar kawasan hutan lebih dikembangkan tanaman produktif yang bernilai ekonomi.

“Dengan cara ini, kita ingin menciptakan keseimbangan antara manfaat ekologis dan ekonomi secara berkelanjutan,” tutur Joko. (ADV/DISKOMINFO KALTIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.