Dongkrak Produksi Udang Windu, YKAN dan Dinas Perikanan Gelar TOT Teknik Penokolan

oleh -39 views
Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bekerja sama dengan Dinas Perikanan Berau dan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, menginisiasi kegiatan Training of Trainer (TOT) budidaya udang windu di Suaran Kecamatan Sambaliung. foto Diskan Berau

SAMBALIUNG, DIMENSINEWS– Dalam upaya signifikan untuk meningkatkan keberhasilan dan produksi udang windu di Kabupaten Berau, mitra pembangunan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bekerja sama dengan Dinas Perikanan Berau dan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, menginisiasi kegiatan Training of Trainer (TOT) budidaya udang windu di Suaran Kecamatan Sambaliung baru baru ini.

Kegiatan TOT ini diikuti pembudidaya, aparatur dinas perikanan, PPL dan pemerintah kampung Suaran.

Menurut keterangan Kabid Budidaya Dinas Perikanan Budiono, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman teknis budidaya udang windu kepada aparatur teknis dan pembudidaya unggulan. Tujuannya adalah memastikan transfer pengetahuan teknis ini dapat diteruskan secara berkesinambungan kepada pelaku usaha budidaya lainnya.

Fokus pada Teknik Penokolan untuk Peningkatan SR
Disebutkan materi utama yang dibahas dalam TOT ini adalah teknik penokolan udang windu. “Penokolan merupakan langkah percepatan dan adaptasi benih pada tahap awal pemeliharaan, yang sangat krusial dalam menentukan keberhasilan budidaya,” ungkap Budiono.

Diharapkan, penerapan teknik penokolan ini dapat secara signifikan meningkatkan Survival Rate (SR) atau tingkat kelangsungan hidup udang windu.

“Target capaian SR setelah adanya TOT ini berkisar di angka 20% hingga 30%. Peningkatan SR ini diproyeksikan akan berdampak langsung pada peningkatan produksi sebesar 10% hingga 20%,” terangnya lagi.

Sasaran spesifik dari kegiatan TOT ini adalah aparatur teknis, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan pembudidaya terpilih yang memiliki kemampuan dan kemauan tinggi untuk membantu diseminasi pengetahuan teknis budidaya ke lingkungan sekitarnya.

Dengan adanya kegiatan TOT ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang baik bagi para pihak secara pentahalik, yaitu melibatkan pembudidaya (komunitas), pemerintah, dan pihak swasta.

“Sinergi yang kuat dan berkelanjutan ini diharapkan akan bermuara pada peningkatan pengetahuan budidaya yang akurat, peningkatan produksi yang signifikan, dan pada akhirnya, terciptanya kesejahteraan masyarakat di tingkat lokal,” pungkasnya.

(adv/kom25/hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.