Edukasi Kesehatan Warnai HUT ke-44 YJI Kaltim: dr. Dedy Ingatkan Waspadai Aritmia, “Kenali Irama Jantung Anda”

oleh -46 views

SAMARINDA, DIMENSINEWS – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-44 Yayasan Jantung Indonesia (YJI) berlangsung penuh makna di Halaman Islamic Center Samarinda, Minggu (9/11/2025) pagi. Mengusung tema global “Don’t Miss a Beat”, kegiatan ini dirancang bukan sekadar perayaan, tetapi juga menjadi ajang edukasi publik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga ritme dan kesehatan jantung.

Acara dibuka dengan Senam Jantung Sehat (SJS) yang diikuti ratusan peserta dari berbagai usia. Suasana penuh semangat semakin hidup saat sesi Edukasi Interaktif dan Simulasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) dipandu oleh dr. Muhammad Dedy Pratama, Sp.Jp., FIHA, Dokter Spesialis Jantung yang juga menjadi narasumber utama.

Dalam paparannya, dr. Dedy menyoroti isu yang tengah menjadi perhatian global, yakni aritmia — gangguan irama jantung yang membuat detaknya tidak teratur, terlalu cepat, atau terlalu lambat.

“Kalau kita bicara tentang apa yang sedang viral dan menjadi perhatian di dunia jantung saat ini, salah satunya adalah aritmia,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa jantung merupakan organ vital yang terus berdenyut tanpa henti untuk memompa darah dan menyuplai oksigen ke seluruh tubuh.

“Fungsi jantung sangat vital. Ketika iramanya terganggu, maka akan berdampak pada berbagai kondisi lain seperti gagal jantung, pembengkakan, hingga penurunan fungsi jantung. Karena itu, sesuai dengan tagline hari ini ‘Don’t Miss a Beat’, mari kita kenali irama jantung kita sendiri,” ungkapnya.

Dalam sesi demonstrasi, dr. Dedy mengajak peserta untuk memeriksa denyut nadi secara mandiri dengan cara menempelkan tiga jari di pergelangan tangan sejajar ibu jari dan menghitung denyutan selama satu menit. Ia menjelaskan, denyut normal berkisar antara 60 hingga 100 kali per menit.

“Kalau lebih cepat dari 100 berarti jantung berdetak lebih cepat dari normal, sedangkan di bawah 60 berarti melambat. Jika detaknya tidak teratur — kadang cepat, kadang lambat — maka itu bisa menjadi tanda gangguan irama yang perlu dikonsultasikan ke dokter jantung,” terang dr. Dedy.

Ia menambahkan, gejala aritmia kerap muncul dalam bentuk rasa berdebar, detak tidak beraturan, dada tidak nyaman, hingga rasa lemah dan sesak. Dalam kondisi berat, bisa disertai nyeri dada dan keringat dingin.

Selain membahas gejala, dr. Dedy juga menekankan pentingnya mengenali faktor risiko penyakit jantung, yang menurutnya berkembang secara perlahan.

“Faktanya, proses penyakit jantung itu berlangsung lama. Ada faktor-faktor risiko yang perlahan menumpuk,” ujarnya.

Faktor risiko tersebut antara lain: merokok, riwayat keluarga, tekanan darah tinggi, diabetes melitus, pola makan tinggi lemak dan garam, obesitas, serta kurang aktivitas fisik.

“Semakin banyak faktor risiko yang kita miliki, semakin dekat kita dengan potensi penyakit jantung. Karena itu, mulai dari sekarang perbaiki pola hidup, berhenti merokok, rutin olahraga, dan periksa jantung secara berkala,” imbau dr. Dedy menutup sesinya.

Melalui kegiatan ini, YJI Kaltim kembali menegaskan komitmennya untuk menjadi wadah edukatif dan inspiratif dalam mengampanyekan pentingnya menjaga kesehatan jantung di Kalimantan Timur — agar masyarakat tak kehilangan satu pun detak kehidupan.(ADV/DISKOMINFO KALTIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.