Hari Pahlawan 2025: Bupati Berau Soroti Tiga Teladan Kunci Pahlawan Bangsa

oleh -184 views
Usai menyampaikan amanat, Bupati Sri Juniarsih menyerahkan tali asih dan bingkisan secara simbolis kepada delapan orang janda veteran, serta menyerahkan bantuan kepada pelaku usaha ekonomi produktif sebagai wujud penghargaan Pemkab Berau. foto Kominfo

TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS– Tanggal 10 November 2025 menjadi momen bersejarah bagi seluruh rakyat Indonesia untuk kembali mengenang jasa para pahlawan bangsa. Pemerintah Kabupaten Berau menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pahlawan di halaman Kantor Bupati dengan penuh khidmat.

Upacara ini dipimpin Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda, veteran, kepala dinas, serta para tamu undangan. Peserta upacara terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, PNS, mahasiswa, dan pelajar.

Bupati Sri Juniarsih Mas membacakan amanat Menteri Sosial RI (Mensos), Saifullah Yusuf, yang bertema “Pahlawanku Teladanku Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan.” menekankan bahwa pahlawan bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan masyarakat Indonesia hingga hari ini.

“Dari Surabaya hingga Banda Aceh, dari Ambarawa hingga Biak, mereka berjuang bukan demi dirinya sendiri, tetapi demi masa depan bangsa yang bahkan belum mereka kenal, yaitu kita semua yang berdiri di sini hari ini,” ungkapnya.

Tiga Pilar Teladan dari Para Pahlawan
Menurut amanat Mensos yang disampaikan Bupati, kemerdekaan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan. Oleh karena itu, ada tiga hal fundamental yang dapat diteladani dari para pahlawan bangsa:

1. Kesabaran (dalam Berjuang dan Membangun)
Para pahlawan sabar menempuh ilmu, sabar menyusun strategi, sabar menunggu momentum, dan sabar membangun kebersamaan di tengah segala keterbatasan.
“Dari kesabaran itulah lahir kemenangan, karena mereka tahu bahwa kemerdekaan tidak diraih dengan tergesa-gesa, tetapi ditempa oleh waktu dan keikhlasan,” tegas Bupati.
2. Semangat Mengutamakan Kepentingan Bangsa (di Atas Segalanya)
Setelah kemerdekaan diraih, para pahlawan tidak berebut jabatan dan tidak menuntut balasan. Mereka justru kembali ke rakyat, mengajar, membangun, menanam, dan melanjutkan pengabdian.
“Di situlah letak kehormatan sejati, bukan pada posisi yang dimiliki, tetapi pada manfaat yang ditinggalkan,” ujarnya.
3. Pandangan Jauh ke Depan (Berjuang untuk Generasi Mendatang)
Para pahlawan berjuang untuk generasi yang akan datang, untuk kemakmuran bangsa yang dicintai, dan menjadikan perjuangan ini sebagai bagian dari ibadah.

Menyerah Berarti Meninggalkan Amanah Kemanusiaan
Bupati Sri Juniarsih menegaskan bahwa semangat pantang menyerah adalah modal besar bagi generasi saat ini. “Menyerah berarti meninggalkan amanah kemanusiaan,” katanya.

Di masa kini, perjuangan tidak lagi menggunakan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian. Namun, semangatnya tetap sama, yaitu membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan.

Semangat perjuangan ini juga ditekankan relevan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, mulai dari memperkuat ketahanan nasional hingga membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya.

“Sebagaimana para pahlawan telah memberikan segalanya untuk Indonesia, maka kini giliran kita menjaga agar api perjuangan itu tidak pernah padam. Dengan bekerja, bergerak dan berdampak,” tutupnya.

Usai menyampaikan amanat, Bupati Sri Juniarsih menyerahkan tali asih dan bingkisan secara simbolis kepada delapan orang janda veteran, serta menyerahkan bantuan kepada pelaku usaha ekonomi produktif sebagai wujud penghargaan Pemkab Berau.

(adv/pem25*/wnf/hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.