Keluarga Sangat Berperan Dalam Pola Asuh Pencegahan Stunting

oleh -162 views
Ayu Habibah, S.K.M., dalam pemaparannya yang bertajuk "Peran Keluarga dalam Pencegahan Stunting," menegaskan bahwa pencegahan stunting harus dimulai dari menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak. foto dok Dinkes Berau

TANJUNG BATU, DIMENSINEWS – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional dengan tema “Generasi Sehat Masa Depan Hebat,” Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau melalui Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) menggelar sosialisasi intensif mengenai “Peran keluarga dalam pola asuh pencegahan stunting,” di Kantor Kecamatan Tanjung Batu awal Nopember tadi. Acara ini bertujuan mengedukasi masyarakat tentang peran vital keluarga sebagai garda terdepan dalam pencegahan stunting atau gagal tumbuh pada anak.

Sosialisasi yang dihadiri oleh berbagai elemen keluarga, khususnya ibu dan calon ibu, ini dibawakan oleh narasumber ahli, Habibah Ayu Nuraini, S.K.M.

Peran Keluarga Kunci Utama Lingkungan Sehat

Ayu Habibah, S.K.M., dalam pemaparannya yang bertajuk “Peran Keluarga dalam Pencegahan Stunting,” menegaskan bahwa pencegahan stunting harus dimulai dari menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak. Hal ini melibatkan tiga pilar utama: pola makan bergizi seimbang, pola asuh yang tepat, dan lingkungan yang sehat.

“Stunting bukan hanya masalah kekurangan gizi, tapi juga masalah pola asuh dan sanitasi. Ketiga hal ini harus berjalan selaras, dan peran keluarga adalah penentu utamanya,” ujar Ayu.

Ia merincikan peran spesifik setiap anggota keluarga dalam upaya pencegahan stunting:

Pilar Utama Pencegahan Stunting (Gizi, Asuh, Sehat)

1. Peran dalam Pola Makan (Gizi)

ASI Eksklusif dan MPASI: Keluarga wajib mendukung pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan, dilanjutkan dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang bergizi seimbang.

“Pastikan MPASI diperkaya dengan protein hewani seperti ikan, telur, dan daging, karena ini adalah nutrisi kunci untuk pertumbuhan sel dan otak,” tegasnya.

Dukungan Ibu Hamil: Mendukung ibu hamil mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) secara rutin untuk mencegah anemia yang dapat berdampak pada janin.

2. Peran dalam Pola Asuh

Lingkungan Suportif: Menciptakan lingkungan yang suportif dan penuh kasih sayang.

Edukasi Pola Asuh: Menerapkan pola asuh yang tepat dengan pemahaman yang baik tentang kebutuhan gizi dan stimulasi anak sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun.

Perencanaan Kehamilan: Mendorong ibu untuk tidak menunda kehamilan dan memperhatikan usia ideal untuk menikah, yaitu minimal 21 tahun untuk perempuan.

3. Peran dalam Lingkungan Sehat

Sanitasi dan Kebersihan: Memastikan sanitasi yang baik, termasuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menghindari buang air besar sembarangan (BAB sembarangan).

Kebersihan Lingkungan: Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar secara rutin, serta mengolah makanan dengan higienis.

Peran Sentral Ayah dan Keluarga Besar

Ayu Habibah juga menekankan bahwa pencegahan stunting adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya ibu.

Ayah: Memiliki peran penting dalam mendukung kebutuhan nutrisi dan finansial keluarga, serta membantu pekerjaan rumah sehingga ibu dapat beristirahat cukup dan menyediakan ASI yang berkualitas.

Kakek dan Nenek: Dapat membantu dengan memberikan dukungan, komunikasi yang baik, dan pola asuh yang efektif jika diperlukan, serta menghindari mitos-mitos yang keliru mengenai gizi anak.

Pendampingan Ibu Hamil: Keluarga wajib mendampingi ibu hamil sejak awal kehamilan hingga persalinan, termasuk mempersiapkan transportasi ke fasilitas kesehatan untuk memastikan persalinan berjalan aman.

Diharapkan, dengan meningkatnya kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh anggota keluarga, target untuk menciptakan “Generasi Sehat Masa Depan Hebat” di Tanjung Batu, Kabupaten Berau dapat tercapai melalui pencegahan stunting.

(adv/kom25*/hel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.