Pemerintah Kaltim Tegaskan Komitmen Transformasi Layanan Kesehatan Lewat Tujuh Pilar

oleh -6 views

SAMARINDA, DIMENSINEWS – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menegaskan dukungannya terhadap transformasi sistem kesehatan nasional melalui implementasi tujuh pilar utama yang dicanangkan Kementerian Kesehatan RI.

Komitmen tersebut disampaikan Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, dalam Upacara Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 di Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (12/11/2025).

Dalam amanat Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, yang dibacakan oleh Seno Aji, disebutkan bahwa Indonesia saat ini menunjukkan kemajuan nyata dalam bidang kesehatan.

Hal itu ditandai dengan meningkatnya cakupan skrining tuberkulosis (TB) yang telah menjangkau lebih dari 20 juta orang, serta menurunnya prevalensi stunting nasional hingga di bawah 20 persen, yakni 19,25 persen.

“Pencapaian ini menunjukkan bentuk nyata kerja keras dan kolaborasi seluruh insan kesehatan di Tanah Air,” ujar Seno Aji.

Ia menambahkan, capaian tersebut menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk terus memperkuat kolaborasi lintas sektor dan memperluas layanan kesehatan di tingkat lokal. Ia menjelaskan, berbagai pilar transformasi terus dijalankan di Kalimantan Timur.

Salah satunya melalui penguatan layanan primer di 8.349 puskesmas yang kini telah menerapkan integrasi layanan kesehatan. Pemerintah juga memastikan transformasi layanan rujukan berjalan sesuai target, termasuk peningkatan fasilitas dan mutu layanan di rumah sakit rujukan di 514 kabupaten dan kota.

“Pembangunan dan peningkatan rumah sakit di berbagai pelosok negeri terus berjalan. Ini adalah wujud nyata pemerataan kualitas kesehatan bagi seluruh masyarakat,” tuturnya.

Selain itu, transformasi sistem ketahanan kesehatan juga menjadi prioritas dengan mendorong kemandirian industri obat, vaksin, dan alat kesehatan dalam negeri.

Kini, 10 dari 14 antigen vaksin imunisasi rutin telah dapat diproduksi di Indonesia, begitu pula bahan baku obat dan alat kesehatan utama yang sebagian besar telah mampu dipenuhi secara domestik.

Seno Aji menegaskan, upaya transformasi kesehatan juga menyentuh aspek pembiayaan dan sumber daya manusia. Saat ini, 260 juta penduduk Indonesia telah terjangkau program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sementara 61 persen puskesmas di seluruh Indonesia sudah memiliki sembilan jenis tenaga kesehatan sesuai standar.

“Kita ingin masyarakat Kaltim dan seluruh Indonesia terlindungi secara finansial, mendapat pelayanan berkualitas, dan berdaya menjaga kesehatannya sendiri,” katanya.

Ia juga menyoroti pentingnya transformasi teknologi kesehatan sebagai fondasi layanan modern. Melalui aplikasi Satu Sehat Mobile yang kini menargetkan lebih dari 6 juta pengguna, data dari ribuan rumah sakit dan klinik telah terintegrasi secara nasional.

“Teknologi ini mempercepat deteksi penyakit dan memperkuat sistem pelayanan yang adaptif terhadap tantangan masa depan,” tutupnya. (ADV/DISKOMINFO KALTIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.