Pemprov Kaltim Gagas Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang untuk Pembangunan Agro Tekno Park

oleh -40 views

SAMARINDA, DIMENSINEWS – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) tengah menginisiasi pemanfaatan lahan bekas tambang untuk dikembangkan menjadi Agro Tekno Park sebagai upaya mempercepat transformasi ekonomi daerah melalui sektor pertanian berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris BRIDA Kaltim, Charmmarijaty, S.T., M.Si, saat menghadiri Seminar Laporan Akhir Kajian Strategis Pembangunan Agro Tekno Park pada Lahan Bekas Tambang di Provinsi Kalimantan Timur yang berlangsung di Pendopo Kantor Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Selasa (11/11/2025).

Charmmarijaty mengungkapkan, potensi lahan bekas tambang di Kaltim sangat besar. Berdasarkan data, luas konsesi tambang di provinsi ini mencapai lebih dari 5 juta hektare, dengan sekitar 300 ribu hektare sudah tereksploitasi. Dari total tersebut, lebih dari 130 ribu hektare menyisakan lubang tambang atau void.

“Terdapat sekitar 1.735 titik lubang tambang di Kaltim, dan yang paling banyak berada di Kukar dengan 842 titik, diikuti Samarinda 349 titik,” jelasnya.

Menurutnya, kondisi tersebut memerlukan penanganan serius karena rehabilitasi lahan tambang membutuhkan biaya tinggi. Oleh sebab itu, BRIDA bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan tim riset lainnya untuk melakukan kajian strategis terkait pemanfaatan lahan eks tambang yang tidak lagi memiliki nilai ekonomi pertambangan menjadi kawasan produktif baru.

“Ini salah satu juga menjadi prioritas dari pembangunan Provinsi Kaltim untuk percepatan transformasi ekonomi,” tegas Charmmarijaty.

Ia menjelaskan, proyek ini dirancang sebagai pilot project atau proyek percontohan yang dapat diimplementasikan dalam jangka menengah dan panjang. Agro Tekno Park diharapkan memiliki fungsi multifungsi, seperti kawasan pengembangan ekonomi untuk menghidupkan kembali lahan tidak produktif, kawasan pendidikan dan laboratorium lapangan untuk riset bersama perguruan tinggi, serta destinasi wisata berbasis teknologi pertanian dan lingkungan.

“Maka itu, Agro Tekno Park ini bisa menjadi model transformasi ekonomi, dengan menjadi alternatif atau solusi bagi transformasi ekonomi di bidang pertanian secara berkelanjutan,” ujarnya.

Namun, Charmmarijaty menekankan, pengembangan Agro Tekno Park tidak bisa dilakukan secara instan, melainkan melalui tahapan bertahap sesuai hasil kajian. Rekomendasi riset akan mencakup strategi pelaksanaan, kebutuhan pendanaan, serta peran lintas sektor yang harus terlibat.

Sebagai langkah awal, BRIDA merekomendasikan agar hasil riset dimanfaatkan perusahaan tambang dalam program reklamasi tambang mereka sebagai bentuk dukungan terhadap inisiatif ini.

“Kalau mau cepat jadi, harus kerja sama dengan pihak perusahaan. Kami berharap pihak perusahaan yang arealnya dijadikan pilot project dalam desain ini berkenan untuk bisa mendukung percepatan pembentukan atau pembangunan Agro Tekno Park ini,” harapnya.

Lebih lanjut, Charmmarijaty menuturkan bahwa pengembangan Agro Tekno Park akan menjadi program prioritas jangka panjang pemerintah daerah, yang akan disesuaikan dengan tahapan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan RPJMD, serta memperhatikan kapasitas fiskal daerah.

Ia menutup dengan menegaskan bahwa hasil akhir kajian diharapkan melahirkan konsep pengelolaan Agro Tekno Park yang melibatkan sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan perusahaan tambang.

“Inisiatif ini menandai komitmen serius Kaltim dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan diversifikasi ekonomi,” pungkasnya.(ADV/DISKOMINFO KALTIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.