Indeks Kualitas Udara Masih Baik, Antisipasi Tetap Dilakukan

oleh -730 views
Ida Ayu Kabid pencemaran dan kerusakan lingkungan DLHK Berau . (Dok)

TANJUNG REDEB.DIMENSINEWS-

Indeks kualitas udara (IKU) di wilayah perkotaan Berau masih menunjukkan hasil yang baik. Kendati demikian tetap diperlukan antisipasi lanjutan agar kualitas udara di Berau tidak tercemar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Berau (DLHK) Berau Mustakim, melalui Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Ida Ayu menjelaskan hingga awal oktober IKU di Berau masih menunjukkan hasil yang positif.

“IKU pada semester satu sekitar Bulan Juni dan rilisnya sekitar Agustus itu sebesar 86,6,” jelasnya.

Perhitungan IKU itu, lanjut Ida, menggunakan metode passive sampler. Metode itu berlaku untuk seluruh Indonesia sesuai petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kebersihan (KLHK) RI.

Dalam pengukurannya, terdapat dua parameter yang diukur untuk mengetahui IKU tersebut yakni parameter Sulfur Oksida (SO2) dan Nitrogen Oksida (NO2). Untuk Berau, alat pengukur IKU dengan metode passive sampler ini dipasang pada beberapa titik.

“Saat ini alat itu dipasang untuk perhitungan IKU 14 hari ke depan. Dipasang di empat titik yakni di Straight Bundaran Gunung Tabur, kemudian di Albina, kemudian di Sambaliung, dan di depan Kantor Pasar Sanggam Aji Dilayas,” terangnya.

Diakuinya, alat ukur metode passive sampler itu didatangkan menggunakan tiga anggaran yakni anggaran dari KLHK, APBD Provinsi, dan APBD Berau. Diadakan oleh KLHK, alat tersebut selanjutnya dipasang untuk menghasilkan data dan diuji di laboratorium.

“Dari laboratorium hasilnya akan dikirim ke Berau. Kemudian ada laporan hasil uji itu per enam bulan sekali dalam setahun,” imbuhnya.

Selain passive sampler terdapat juga Air Quality Monitoring Sistem (AQMS). Alat ini juga mengukur kualitas udara tetapi tidak hanya parameter tertentu. Pengukurannya lebih terintegrasi untuk melihat indeks standar pencemaran udara (ISPU) dan kualitas udara perkotaan.

“Jadi, indeks kualitas udara secara khusus kita belum memakai AQMS. Karena alat AQMS kita itu masih dalam tahap penyesuaian. Karena masih ada maintanance, kalibrasi. Kita belum laporkan juga ke KLHK. Karena itu harus terintegrasi,” bebernya.

AQMS ini, lanjut Ida, masih dalam tahap uji coba selama satu tahun dan belum terdaftar di KLHK. Karena itu metode passive sampler masih dipakai. Untuk mendatangkan AQMS, DLHK Berau menggelontorkan anggaran senilai Rp 850 juta.

AQMS juga sebenarnya sudah dipasang di Bidang Kebersihan pada DLHK Berau sejak 2022 lalu. Alat itu digunakan untuk memonitor kualitas udara dalam wilayah perkotaan Berau dengan radius lebih kurang 5 Kilometer.

“AQMS ini belum bisa menjangkau daerah jauh. Karena juga masalah anggaran. Tapi ISPU pada Agustus 2023 itu juga baik capai 104.0,” paparnya.

Dengan memiliki dua alat ukur tersebut, Ida berharap kualitas udara di Berau terus dipantau setiap hari dan dilaporkan per 6 bulan. Selain itu, diperlukan antisipasi agar kondisi kualitas udara di Berau tetap terjaga.

“Posisi hari ini, kondisinya baik. Artinya udara kita ini belum terlalu tercemar. Tapi saya sarankan tetap menggunakan masker. Karena terus terang kondisi sekarang, karhutla akibat ulah manusia itu masih ada,” tegasnya.

Untuk menjamin terjaganya kualitas udara itu, DLHK akan berupaya untuk membangun koordinasi dan kerja sama dengan BPBD dan Dinas Kehutanan dalam hal ini Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).

“Nanti DLHK akan berkolaborasi dengan BPBD dan KPH terkait ini. Karena di bidang saya itu terkait trayek kerusakan lahannya. Berapa lahan yang rusak akibat kebakaran hutan,” tambahnya.

Lebih dari itu, untuk mengantisipasi terjadinya kabut asap dan mengurangi pencemaran udara, pihaknya juga akan menciptakan program-program yang bisa mencapai tujuan tersebut. Program itu seperti Blue Sky (langit biru), penanaman pohon, car free day, menciptakan kawasan bebas rokok, dan sebagainya.

“Tapi nanti kita juga koordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk mengurangi emisi kendaraan,” tutupnya.(adv/dl/Jo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.