TANJUNG REDEB, DIMENSINEWS- Pembangunan dermaga jetty untuk kendaraan roda dua sudah selesai dikerjakan. Selanjutnya, Pemkab Berau akan melaksanakan simulasi penyeberangan, yang rencananya dilakukan Selasa (18/10/2022)
Wakil Bupati Berau, Gamalis mengatakan, Senin (17/10/2022) simulasi yang akan dilaksanakan itu mencoba menyeberangkan kendaraan roda dua beserta pemiliknya dari Tanjung Redeb ke Sambaliung begitu juga sebaliknya.
Sementara kapal penyebrangan sudah ditetapkan, yakni menggunakan kapal tambangan yang nantinya akan disiapkan 2 atau 3 unit.
“Besok (hari ini) akan dilihat, bagaimana kondisi dan manuvernya. Semoga saja bisa dilakukan dengan lancar,” katanya usai meninjau pembangunan jetty untuk kendaraan roda dua dan pejalan kaki, di Tanjung Redeb.
Disebutkan Gamalis, dari simulasi yang dilakukan sudah siap dan aman oleh instansi teknis, baik dari Dinas Perhubungan maupun pihak kontraktor. Maka, penutupan jembatan Sambaliung bisa segera dilakukan.
Pasalnya, kondisi jembatan tidak bisa terlalu lama dibiarkan. Apalagi, penanganannya juga hanya tinggal menunggu kesiapan jetty yang dibangun oleh Pemkab Berau.
“Jadi harus cepat dikerjakan, khawatir kalau terlalu lama, habis waktu untuk perbaikannya. Makanya, kalau simulasi sudah dinyatakan siap, langsung dilakukan penutupan jembatan,” jelasnya.
Dikatakannya lamanya pekerjaan ditarget kurang lebih 3 bulan lamanya. Paling tidak kata Gamalis, akhir Desember perbaikan sudah bisa dilakukan.
“Makanya harus cepat dikupas jembatannya. Kita tidak ingin perbaikannya molor terlalu lama,” jelasnya.
Adapun untuk keamanan selama aktivitas penyeberangan, kapal tersebut akan dilengkapi life jacket serta pelampung untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
“Keamanan dan keselamatan yang paling utama. Jumlah penumpang dan kendaraan, juga akan dilihat ketika simulasi dilakukan. Batas kendaraan berapa, dan orang yang menumpang berapa,” katanya.
Pada masing-masing jetty, akan ditempatkan beberapa petugas yang nantinya akan membantu turun naiknya kendaraan di keatas kapal penyeberangan. Sebab, jika melihat jetty yang sudah dibangun, tingkat kemiringannya cukup curang, dan itu juga rawan bagi kendaraan bermotor. Terutama ibu-ibu yang membawa kendaraan sendiri.
“Akan dilihat di simulasi nanti, tentu akan ada evaluasi. Kita juga akan tempatkan petugas untuk membantu turun naiknya kendaraan di setiap jetty. Agar semua berjalan lancar, katanya. (Hel/adv )